Follow Us @soratemplates

18/06/22

Become the Protagonist of Your Own Story



Juni Menjelang Juli, 2022

It has been two years semenjak saya pindah ke Jakarta, and it is just a few weeks to come counting my last '20s. but it's okay, Am totally okay. 

Setelah dipikir - pikir lagi, kalau boleh diambil kesimpulan setiap satu dekade saya mengalami fase hidup yang berbeda. 

Fase pertama adalah masa kanak - kanak, dimana semuanya serba sempurna dan lengkap. Bermain petak umpet, barbie, rumah -rumahan. Saya si anak bungsu manja yang dengan gampangnya dibuat menangis saat diusili kakak - kakakya. Membuntuti ayah saya yang sedang lari sore di sepanjang jalan yang dikelilingi petak - petak sawah dengan sepeda adalah memori favorit saya. It was perfect.

Fase ke-dua dimulai ketika saya berusia sebelas tahun, diamana ayah saya tiada dan semuanya menjadi sepi, diam, tak bersuara. 

Fase ketiga dimulai ketika saya mulai merantau di usia dua puluh tahun. Love, live, laugh, passion, knowing people, and work semuanya berawal dari situ. Saya mulai membuka diri dengan orang luar, dalam artian bertukar pikiran, mendengarkan,dan mengamati dari berbagai macam sudut pandang. Dan seperti yang sudah  saya ceritakan sebelumnya, sepanjang dua puluhan tahun rasanya seperti naik roller coster yang naik turunnya selalu bikin berwarna. Mau diakui atau tidak diakui, dari kesulitan - kerluitan selama sepanjang tahun - tahun itulah karakter saya terbentuk menjadi sedemikian ini. Kalau tidak mengalami hal - hal semacam itu saya akan tetap menjadi si keras kepala yang angkuh, tidak peka, dingin, dan naif. Kalau tidak mengalami hal - hal semacam itu saya tidak akan menemukan Tuhan saya siapa. it was hard, yet valuable  years actually. 


 Katanya,manusia itu akan diuji 
dengan apa yang paling ia cintai, 
apa yang paling ia takuti, 
dan apa yang paling ia benci. 

Dan apabila sudah mengalami ketiga- tiganya, apaapun yang terjadi nanti terjadilah (apasih :p). Intinya saya mau bilang, When you have passed the worst, the next coming will never be the worst, Ibarat main game kalau kamu udah pernah main di level 10 ketika kamu menghadapi kesulitan di level 9, maka rasanya akan lebih mudah dihandle kan ?

Dan ketika saya berada di level 10, level yang saya pikir saya tidak bisa melewatinya ternyata saya masih bisa berdiri. Meski terseyok seyok am doing good (kata teman saya lhoh ya:p) 

Pun demikian dengan usia yang akan menjadi kepala tiga, dan segala kekhawatiran lainnya. 
"What's comin' will come, an' we'll meet it when it does." 

Believe me, everything will be okay as long as kembali menyerahkan segala keputusan kepada yang di Atas

Bismillah~

Semoga saya tetap jadi protagonis yah, meski banyak godaan di luar sana :) 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar