Follow Us @soratemplates

21/08/18

Probolinggo : di Gili Ketapang Bisa Snorkeling

Agustus 21, 2018 0 Comments
Hello, 
Mumpung lagi  longgar dan deadline translatean masih panjang saya pengen cerita nih guys, summarynya liburan ke Gili Ketapang dua minggu yang lalu. 

Gili Ketapang Probolinggo
Pantai Gili Ketapang
Waktu saya bilang ke temen - temen lainnya kalau mau ke gili ketapang, ada yang ngira kalau lokasinya ada di Lombok :), well, kalau yang berbau gili - gili memang ada di Lombok ya harusnya. Tapi yang ini deket kok tempatnya, masih di wilayah Jawa Timur, tepatnya di Utaranya kota Probolinggo. Jadi, lewat pelabuhan Tanjung Tembaga kita harus nyebrang  ke Utara kurang lebih 30 menitan ke Pulau Gili Ketapang. 


Singkatnya,  kita ikut agen yang menyediakan paket open trip start dari Pelabuhan Tanjung Tembaga. Tapi karena kita jumlahnya cuma 3 orang, guidenya berbaik hati mau jemput kita di stasiun Probolinggo deh :). 

Dari stasiun kita langsung diantar ke Pelabuhan, disana ternyata kami sudah ditunggu oleh peserta lainnya yang jumlahnya kurang lebih 20 orang. Dan agak sungkan juga sama lainnya, karena kapal yang harusnya berangkat tepat pukul 08:00 jadi molor 15 menitan gara - gara nungguin kita. 

Kalau berdasarkan jadwal agennya kapal harusnya berangkat di jam :
07:00
08:00
09:00
10:00
dan ternyata minimal satu kapal harus diisi dua puluh orang (-_-", kirain yang ikut paling cuma bersepuluh, sebelasan). Bisa bayangin kan kalau tiap kapal min.20 orang seberapa ramenya pulaunya :). Tapi untungnya pembagian kloter waktu dan management timenya tiap agen di sana cukup efektif, jadi nggak sampai over pengunjung di waktu yang sama. 

Setelah menyebrang lewat Selat Madura, sampailah kita di Pulau Gili Ketapang. Demi Allah, pantainya cantik banget, lautnya gradasi biru muda ke biru tua mulai dari tepi pantai hingga ke tengah. Anginnya waktu itu cukup kencang, tapi liat view yang sebegitu segernya jadi berasa nggak ada yang bikin minus saat tiba disana. Pantainya juga sangat bersih sekali. Love it!


Gili Ketapang lautnya biru
Pantai Gili Ketapang

Naik Perahu menyebrag ke Gili Ketapang
Perahu ke Gili Ketapang

Sesampainya dipulau, kita diantar ke rest area. Tiap agen sudah memili rest areanya sendiri - sendiri. Dan tiap rest area memiliki tempat semacam gazebo, dan kamar mandi yang jumlahnya cukup memadai plus dapur alam buat makan siang ya guys, jangan lupa isi perut :)


Rrest area milik agen open trip Gili Ketapang mhd
Rest Area Gili Ketapang
Tiap Rest Area memiliki pagar pembatas sendiri tiap agen

Rest Area Gili Ketapang
Di Rest area, kita dikasih waktu kurang lebih 30-60 menit untuk sekedar duduk - duduk atau keliling - keliling pantai, selfie, ataupun belanja. Kalau kita bertiga ya pilih keliling selfie dulu lah ya :).
Kalau lupa bawa celana pendek, kaos, sandal jepit dan bahkan kaca mata item, jangan khawatir,  karena meskipun bukan tempat belanja lengkap kayak malioboro di Joga, penjual sekitar gili ketapang sudah  mafhum dengan kebutuhan kita yang mungkin saja terlupakan/ketinggalan nggak kebawa saat berangkat.




Kalau berdasarkan cerita penduduk Probolinggo, harusnya kalau masuk lebih ke pelosok kita akan ketemu sama sebuah gua namanya gua kucing, yang konon katanya bisa menghubungakan pantai di Gili Ketapang dengan Pantai di Laut Selatan. 
Tapi karena paketan trip yang kita ambil nggak sampai kesana, yaudah deh, kita hanya sampai ke acara berikutnya yaitu : Snorkeling!

Well, tips nih buat teman - teman perempuan yang mau datang kesana, bawalah pakaian renang yang proper dan nyaman dipakai di tempat umum yang ramai. Lagi - lagi karena awalnya saya pikir itu pantainya sepi (nggak terkenal) dan bahkan mungkin cuma snorkeling bertiga (dipikiran saya), saya hanya menyiapkan baju renang dengan panjang celananya yang minim (5-10cm diatas lutut lah ya). Untungnya saya diselamatkan oleh teman  saya yang bawa legging ekstra yang bisa dipinjam. Fiuuh~

Untuk peralatan snorkelingnya ? tenang aja, para guide sudah menyiapkan lengkap dengan pelampung plus alat bantu nafasnya. 




Untuk tempat snorkelingnya, kita harus naik perahu lagi, lalu diantar ke wilayah pantai yang ombaknya tenang dan punya banyak karang cantik + ikan - ikan kecil berwarna warni. 

Plus tiap peserta mendapat kesempatan untuk berfoto dibawah laut dekat dengan karang - karangnya. Dan juga foto grupie melingkar yang sebenarnya kita bertiga nggak bisa ikutan foto karena jumlah grupnya sedikit, tapi gara - gara mas -mas guidenya baik (dan mungkin kasian liat kita bertiga :p) jadinya kita dibolehin foto bertiga :).

 

Setelah snorkeling selesai, kita balik lagi nih ke rest area. Sesampainya di rest area  perut  yang sudah mulai teriak - teriak bersambut dengan aroma ikan bakar yang siap disantap.  (maaf nggak sempat foto menunya karena sudah keburu lapar).


Dan setelah semuanya selesai, kita balik lagi deh ke pelabuhan. Oh iya! jangan lupa sebelum pulang minta share it foto - foto dari guidenya ya. 

Btw, dari start sampai acara selesai, biaya paket yang diperlukan cukup murah, IDR 90.000/orang , include semua yang sudah saya sebutkan diatas.
Lagi - lagi karena mas - mas guidenya baik, kita mau dikasih diskon dari 270-jadi-180, tapi gara - gara nggak enak sama peserta lainnya jadi kita sok - sok an nolak deh T_T. 

Lalu, dari pelabuhan ke terminal kita naik  go-car ke terminal. Finish! Surabaya.

btw, kalau teman - teman pengen tau saya pakai agen guide yang mana, bisa di search di instagram : 
@giliketapangmhd
Para guidenya ramah, sopan dan yang penting nggak macem - macem ya guys,, apalagi buat kita - kita perempuan yang travelingnya sendirian. Aman deh.  


Sekian....
Salam :)

21/07/18

Malang : Garden is where the Heart Bloom All Summer

Juli 21, 2018 0 Comments


Home is where the heart is,
Garden is where the heart bloom all summer.


 "Waku waku" dalam bahasa Jepang, adalah istilah untuk hati yang tak sabar, riang gembira menyambut perjalanan liburan.  
Entah dimanapun destinasi wisatanya, akan menjadi tempat istimewa apabila kita punya cerita dengan orang - orang yang pergi bersama kita, mungkin begitulah arti liburan untuk saya.  (I am Cancerian, harap maklum)

 Lagi - lagi Malang, adalah kota yang kesekian kalinya menjadi tujuan utama liburan dari awal tinggal nomaden di Surabaya hingga saat ini. Mungkin karena lokasinya yang memang dekat dengan Surabaya, ditambah lagi semakin bervariasinya wisata kuliner dan alam di seputar kota.  

Berawal dari niat untuk menghadiri resepsi pernikahan teman se-kantor di Lawang, saya dan dua teman lainnya  memutuskan untuk sekalian jalan - jalan ke Malang. 
Menginap semalam di wisma Brawijaya, di hari Minggunya kami berkunjung ke Cuban Talun dan Paralayang.

Cuban Talun, satu hal yang berhasil merayu saya untuk diajak datang kesini adalah, taman Bunga-nya yang eye-catching waktu searching di instagram 😊.  Well, aslinya not Bad, tapi sekedar saran, alangkahnya lebih baiknya bila teman - teman datang kesini jangan sampai kesiangan, lebih pagi lebih sepi lebih baik biar tak kalah saing untuk berebut foto dengan pemburu spot hunting lainnya.




Cuban Talun
 

Pagupon Camp Cuban Talun
Pagupon Camp

Pagupon Camp Cuban Talun
Pagupon Camp

Cuban Talun Taman Bunga
Taman Bunga

Bunga Soka
Taman Bunga


Berikutnya adalah, Bukit Paralayang. 
Jalan yang berkelok dari arah Batu ke Paralayang ini cukup ekstrim, apalagi di hari libur yang padat bus - bus pariwisata dan mobil pribadi beragam plat kode kota. Well, kalau pakai motor bisa selip kanan selip kiri kan ya, biar cepet, asal hati - hati. 

Bukit Paralayang

Tidak banyak yang saya dapati di tempat ke dua ini, karena sepertinya bukit paralayang ini akan jauh lebih indah bila didatangi saat malam hari, bukan ketika matahari masih  mentereng di langit Barat.




Okk, sekian, See ya~


 


10/06/18

Review : Cantik Itu Luka

Juni 10, 2018 0 Comments

 
Novel Cantik Itu Luka
Source : Detik.com


Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan adalah novel klasik unik surealisme yang me-mix and match kan unsur - unsur masyarakat Indonesia zaman pra kolonialisme Jepang hingga post kemerdekaan Indonesia.  Setting waktunya bisa dibilang sangat - sangat panjang, mengingat novel ini menceritakan kisah 4 generasi berturut - turut.
Kisahnya diwali dengan seorang ibu yang menjadi primadona dimasanya dengan 3 orang anak perempuan yang semuanya cantik, ia mengharapkan seorang anak yang buruk rupa ketika sedang hamil anak ke-4. Doanya dikabulkan oleh yang Maha Kuasa, lahirlah seorang bayi perempuan buruk rupa yang ia beri nama Si Cantik.

Kontras dengan cover versi terbarunya yang berwarna pink, cantik dan ilustrasi negeri dongeng yang mengimajinatifkan kita akan hadirnya cerita yang indah......, tutur bahasanya jauh dari kata lembut dan halus bahkan bisa bilang terlalu vulgar. Kurangnya label batasan usia pada covernya bisa membuat seseorang 'kecelik' karena keluar dari ekspektasi yang digambarkan covernya (termasuk saya :p). 

Terlepas dari segi kevulgarannya, yang membuat novel ini menarik adalah cara penarasiannya yang loncat dari satu tokoh ke tokoh lainnya namun tetap bisa tersambung dengan apik. Padahal karakter masing - masing tokoh sangat variatif,
Mulai dari tokoh utama Dewi Ayu, seorang keturunan tuan tanah Belanda dengan gundik pribuminya. Kisah kelam Dewi Ayu menjadikan dirinya seorang wanita tangguh, acuh dengan norma dan citra buruk dari masyarakat tentang dirinya yang sorang pelacur nomor 1 di Halimunda. Nyatanya ia menjadi tokoh tenor di Halimunda yang tak butuh sosok laki - laki, tapi dibutuhkan oleh laki - laki. Yang membuat saya heran ketika membaca bagian awal adalah tokoh Dewi Ayu yang bangkit dari kubur, mencari anaknya yang dulu diharapkannya lahir buruk rupa.
Kemudian anak - anaknya, Alamanda, Adinda dan Maya Dewi,  yang ketiganya cantik sempurna namun memiliki nasib yang pelik akibat dendam leluhurnya. Dan tokoh Si Cantik, anak bungsu Dewi Ayu yang buruk rupa, saking buruknya ia digambarkan berkulit hitam legam dan berhidung seperti colokan listrik. Dan tokoh - tokoh pria lainnya yang turut menjalin jalannya cerita, seperti Kamerald Kliwon yang seorang anggota komunis; satu - satunya laki - laki yang dicintai Alamanda namun naasnya nasib membawanya untuk menikah dengan Shodanco seorang gerilyawan perang yang disegani di Halimunda, Maman Gendeng yang jatuh cinta kepada Dewi Ayu namun akhirnya ,menikah dengan si bungsu Maya Dewi, dll.

Cantik Itu Luka, berakar dari dendam masa lalu Ma Gendik yang sakit hati karena kekasih yang dicintainya Ma Iyang dijadikan gundik oleh Ted Stampler. Dari anak keturunan Ted Stampler inilah lahir Dewi Ayu, lahir dari darah bangsawan kemudian mengalami masa - masa surut kolonialisme Belanda karena tergeser oleh kedatangan Jepang, diasingkan hingga menjadi seorang pelacur elegan di Halimunda di kemudian era.

Sekali lagi, bila mengharapkan kisah cinta yang indah dan berakhir bahagia, anda tidak akan menemukannya di Novel ini.
Meski ceritanya agak konyol dan banyak hantunya (meski bukan bergenre horor), novel ini cukup menghibur dan menambah wawasan kita akan gambaran sejarah masa pra dan post kemerdekaan masyarakat Indonesia dulu.

Well, tapi kalau untuk hiburan ringan saya lebih prefer "Satu Hari di 2018"nya Boy Candra yang rencananya mau dibahas di post selanjutnya :).

13/04/18

Resep : Ayam Asam Manis

April 13, 2018 0 Comments
Cara membuat Ayam Asam Manis atau koloke
Ayam Asam Manis

Gimana nggak mau naik 4 kg kalau tiap hari ada sisa makanan nggak tega ngebuangnya gara-gara bikinnya penuh perjuangan... hiks,(alay). aka. sayang duitnya yang udah kepake buat belanja bahan :p ~wanita~

Oke, stop! curcol, kali ini saya mau bagi resep hasil contekan di instagramnya akun belajar memasak.
Judulnya sih koloke/ Ayam Asam Manis.. tapi kan biasanya kalau koloke di warung sebelah kos dulu pakai saos nanas, yang ini nggak pakai.

Bahan Ayam Goreng :
- Ayam 1/4 kg - potong kecil kecil
- Tepung bumbu Ayam + air secukupnya

Bahan Tambahan :
- Wortel - potong tipis tipis - rebus
- Daun bawang - potong kecil kecil- rebus
- Kol putih - potong kecil kecil

Bahan Saus :
- Bawang Bombay 1 buah - potong cincang/memanjang sesuai selera
- Saus Tomat - Saya pakai ABC biasa (dieresepnya pakai delmonte)
- gula secukupnya
- garam secukupnya
- 1 sdm tepung maizena dilarutkan dalam sedikit air
- air 200 - 300 cc

Step by step :
- Goreng ayam yang sudah dilumuri tepung, sampai warnanya kecoklatan, angkat dan tiriskan
- Tumis bawang bombai di wajan
- Masukkan saus tomat, garam, gula,
- koreksi rasa
- Tambahkan air, tunggu hingga bumbu mengental
- Masukkan ayam
- Maukkan kol putih, wortel, dan daun bawang
- Aduk merata.
- Campurkan dengan larutan maizena
- koreksi rasa, kalau sudah pas, sajikan~

nb : taburi bawang goreng biar tambah cantik 









09/04/18

Wisata : Pantai Tambak Rejo Blitar

April 09, 2018 0 Comments
Hello,,,
Ada yang pernah denger tentang pantai Tambak Rejo ?

Jalan - jalan ke pantai selalu berhasil merefresh otak saya yang sudah terkontaminasi racun - racun kerjaan dan kentalnya polusi jalan raya. Kali ini saya beserta rekan - rekan kantor memanfaatkan hari libur untuk sedikit mencicipi tempat wisata di kawasan Blitar, yaitu : Pantai Tambak Rejo & Kampung Coklat.

Pantai Tambak  Rejo adalah pantai Selatan yang terletak di kota Blitar. Sama seperti pantai - pantai selatan lainnya, pantai yang satu ini memiliki ombak yang tergolong sedang; serta berpasir putih. Pantinya masih bisa disebut bersih dan asri, tidak ada sampah berserakan dan tertata rapi.


Pantai Tambak Rejo
Pesisir Pantai Tambak Rejo
Dengan berbekal hanya Rp 3.000,00 kita sudah dapat memasuki area pantai ini, kemudian disambut dengan deretan - deretan warung sepanjang pesisir pantai yang menggugah selera makan. 

Teriknya matahari tidak mengurangi euforia akan indahnya pantai, ketika tengah menyisiri pantai anda akan menemukan sebuah perahu ukuran sedang yang biasanya digunakan nelayan untuk berlayar. Menariknya perahu ini dapat disewakan untuk pengunjung umum. Dengan membayar Rp 10.000,00 /kepala kita diantar berkeliling kurang lebih 10 menit menyisiri pantai menaiki perahu. Yeey! Bagi penduduk kota yang biasanya menjumpai asap knalpot setiap hari hal tersebut cukup memuaskan hati kami.
Perahu di Pantai Tambak Rejo Blitar
Maaf ya Narsis ^^v

Dan tak ketinggalan setelah lelah berfoto ria dan berjalan - jalan di tengah teriknya matahari, kita bisa menikmati suguhan makanan dan minuman kahas pantai pada umumnya :





Dan herannya, meskipun berada di tempat wisata, harga - harga di sekitar pantai cukup terjangkau. Dengan membayar Rp 10.000,00 saya sudah dapat menikmati satu es degan bulat, yang biasanya dijual Rp 20.000,00 di Surabaya.


Selanjutnya untuk review dari kampung coklat akan ditulis di judul selanjutnya,

Salam, 




26/03/18

Review : Aroma Karsa

Maret 26, 2018 0 Comments

 As expected, Baca novel Dewi Lestari yang satu ini ibarat mengulang dongeng masa kecil yang diolah dan dibumbui dengan apik. Mitos, legenda, dan histori diramu menjadi satu,  membentuk alur yang unlogic menggoda pembacanya agar masuk dinalar.

Kisahnya tentang ekspedisi pencarian bunga Puspa Karsa yang konon mempunyai kuasa mengubah dunia. Puspa Karsa menjadi legenda tersembungi pada zaman kerajaan Majapahit, membuat rajanya yang bernama Mahesa Guning dihapuskan karena mempunyai istri seorang perempuan perwujudan dari Puspa Karsa. Dan diyakini bahwa keberadaan Puspa Karsa dapat mengancam dunia.
Tokoh utamanya, Jati Wesi, mirip - mirip tokoh utama di film Perfume : The Story of Murderer, yang sejak bayi tumbuh dalam penampungan bayi. Bedanya bila di Perfume tokoh utama merupakan tokoh minor yaang selalu dipandang sebelah mata oleh orang - orang disekitarnya,  si Jati Wesi ini tokoh utama laki - laki yang selalu bisa diandalkan meski ia tumbuh dan berkembang dalam kesusahan di lingkungan TPA. Dia mempunyai kemampuan membaui aroma dari setiap detail barang hingga ke molekul - molekulnya.
Tokoh utama perempuan, Tanaya Suma, Memiliki kemampuan yang sama dengan Jati Wesi, namun tumbuh di lingkungan yang berbeda, mewarisi perusahaan parfum ibu angkatnya, Raras. Ia merasa tersaingi dan iri hati akan kemampuan Jati Wesi  yang dapat mengontrol penciumannya melebihi dirinya. 
Raras, Perempuan yang terobsesi mencari puspa karsa semenjak ia didongengi oleh almarhum neneknya.

Dalam buku setebal 702 halaman ini, kisah pencarian Pusa Karsa dikemas secara padat, dan seperti tergesa - gesa di akhir cerita. Seperti pada novel - novel dewi lestari lainnya, bagian awal menyimpan banyak tanda tanya mengenai apa itu puspa karsa, apa hubungannya dengan Majapahit Rajanya, dan baru akan terpecah misterinya setelah membaca 3/4 dari keseluruhan ceritanya.

Di awal saya dibuat bingung dengan hubungan anatara Jati dan Suma, saya sempat mengira bahwa mereka adalah dua saudara yang terpisah sejak lahir, jadi agaknya aneh bila diantara mereka tumbuh percikan - percikan cinta. Tapi ternyata mereka adalah bayi yang diambil dari Dwarapala. Jati yang ditakdirkan lahir sebagai Banaspati yang menjaga Dwarapala, dan Suma adalah bayi titisan Sangyang Batari yang merupakan perwujudan Puspa Karsa itu sendiri.

Tidak seperti novel - novel Dee lainnya, biasanya saya sering menemukan wise quote yang puitis, dan realistis. Tapi di novel ini sepertinya perhatian penulis banyak terfokus untuk merangkai kepingan demi kepingan yang menghubungkan antara satu satu cerita histori, mitos, dan alur cerita. 

Overall, bagus!!





09/03/18

Resep : Oseng Jagung bumbu Teriyaki

Maret 09, 2018 0 Comments
Resep olahan jagung bumbu teriyaki
Oseng Jagung Bumbu Teriyaki

Hello,
Jadi ceritanya.....karena masih di awal bulan beli bahan - bahan seenaknya cuma karena motif  'pengen' bukan karena 'butuh',  akhirnya jadi terpaksa ngakalin gimana cara pakainya biar nggak mubadzir udah dibeli.

Makanya, kali ini mau bikin yang ala - ala teriyaki pakai 'saori teriyaki'
Karena ayam udah lazim dipake (dan mahal),  jadilah pakai bahan dasar Jagung,  + sosis + wortel +jamur.

Cara bikinnya simple, tapi rasanya lumayan lah ya bisa buat variasi di lidah.

Bahan :
1. 2 bonggol jagung manis disisir
2. Wortel iris kotak
3. Jamur iris tipis
4. Sosis ayam, potong tipis
5. Cabe rawit iris kecil - kecil

Bumbu :
1. 5 siung bawang putih
2. 4 siung bawang merah
3. 1 helai daun bawang
4. 1 sdt garam
5. 1 sdt gula
6. sedikit merica
7. 1 sdt saos teriyaki
8. Air secukupnya
9. 2 sdm maizena dicampur sedikit air (3-4 sdm air)

Step by step :
  1. Tumis bawang merah dan bawang putih yang sudah diris halus, masukan cabe.
  2. Bila sudah tercium bau harum, masukan potongan wortel dan jagung manis. Aduk.
  3. Masukan irisan jamur dan sosis ayam. tambahkan garam, gula dan saos teriyaki secukupnya
  4. Tambahkan daun bawang, aduk rata, tambahkan air secukupnya agar bumbu meresap
  5. Tunggu hingga air menyusut hingga menyisakan sedikit air.
  6. Cek rasa, bila sudah cukup rasanya bisa ditambahkan campuran air + maizena
  7. Aduk rata, siap dihidangkan
 Taste :
Manisnya dari jagung dicampur gurih ayamnya sosis, dan kenyalnya jamur, dilumuri bumbu teriyaki. Nice~