Follow Us @soratemplates

28/06/22

Perspektif : Wanita Karir vs Ibu Rumah Tangga

Juni 28, 2022 0 Comments


 

Beberapa waktu lalu teman saya membuka obrolan tentang pilihan untuk menjadi wanita karir atau Ibu Rumah Tangga. Sebagai perempuan, sudah pasti akan tiba masanya dimana dia mau tidak mau akan dihadapkan pada dua pilihan tersebut. Terlebih lagi apabila dia hendak menuju ke jenjang pernikahan dimana pada umumnya kebanyakan pasangannya akan meminta dirinya untuk fokus pada rumah tangga. 


Hal ini sebenarnya juga sudah menjadi concern  saya dari dulu. Ibu saya adalah seorang single parent, dan beliau selalu menekankan kepada saya bahwa mau punya suami seperti apapun, seorang perempuan itu harus punya penghasilan sendiri, harus bekerja dan tidak boleh hanya bergantung pada suami. Alasannya, tidak lain dan tidak bukan karena kita tidak pernah tahu hidup kedepannya itu seperti apa.  Mungkin beliau berkaca pada dirinya sendiri dimana dia harus berjuang untuk membesarkan ke-tiga anaknya seorang diri dan harus membekali mereka dengan pendidikan yang mumpumi. Well baiklah, pada saat itu saya paham betul kenapa wanita harus bekerja... 


Namun disisi lain, saya juga tidak ingin menjadi seperti ibu saya. Dalam artian, dimana hampir sebagian besar waktunya didedikasikan untuk pekerjaan. Meskipun tujuan akhirnya tetap sama, yaitu untuk ketiga anaknya. Tanpa menepiskan fakta bahwa effort Ibu saya sudah cukup patut dipuji, namun ada satu hal yang perlu lebih dijadikan koreksi, yaitu waktu dan perhatiannya untuk anak - anaknya. Mungkin saya masih bisa maklum karena waktu itu Ibu saya tidak ada pilihan lainnya, menjad single figther secara tiba - tiba dan tidak ada pengalaman yang sedemikian rupa sebelumnya. Tapi lain halnya dengan saya...,


Sebagai perempuan, saya juga punya cita -cita, saya punya mimpi yang tinggi juga namun bagi saya itu ada masanya kapan saya harus tetap mengejar dan kapan saya harus berhenti. Bila usia saya ada di sekitaran 23-28 mungkin masih saya akan kejar. Tetapi diatasnya, saya akan lebih memilih untuk mempersiapkan "hal lainnya". 


Mencari jalan tengah diantara dua pilihan

Di usia -usia 28 ke atas, bila ditanya keinginan saya mau jadi apa dan kerja dimana, saya selalu bilang kalau saya ingin jadi penerjemah freelance (kebetulan bidang saya ada di bahasa asing), dimana saya bisa bekerja dimana saja tanpa harus terikat jam kerja dan harus datang ke kantor. 

 Tapi namanya hidup tidak selalu sesuai apa yang diingingkan deshou ?:). Cari kerja freelance tidak semudah mencari kerja full time. Harus didukung dengan skill dan jam terbang yang mumpuni. Sempat ada project terjemahan yang saya tangani namun karena harus membagi waktu antara pekerjaan kantor dan project freelance akhirnya saya keteteran :) . 

Sampai akhirnya.., karena pandemi kerja full time saya menjadi WFH atau kerja remote, kemudian hingga pandemi usai, kantor saya masih tidak mewajibkan untuk kerja dari kantor :). huwoo the universe lagi di pihak saya (Lol, pedee :p). Jadi sekarang saya masih kerja full time namun berasa freelance. Sehingga untuk saat ini saya memutuskan untuk tetap disini saja dulu, sambil mengasah skill dan belajar mengatur kecepatan terjemahan saya. 

Meskpiun sebenarnya saya belum butuh - butuh amat untuk kerja stay dari rumah, karena belum ada pandangan untuk menikah dalam jangka waktu dekat ini. Tapi tidak ada salahnya dong dipersiapkan dari awal, toh juga ini yang saya inginkan dari dulu. 


Well, jadi saran saya untuk perempuan - perempuan diluar sana yang tengah dilema dalam dua pilihan mengejar karir atau menjadi Ibu Rumah tangga, adalah : 

1) Pertimbangkan kembali plus minus dari masing - masing pilihan

2) Mencari jalan tengah entah itu freelance, kerja remote, atau jualan

3) Asah skill dalam bidang yang dipilih

4) Planning dari jauh - jauh hari

5) Ekseskusi dan dicoba aja dulu .


Well, begitulah.., perspektif dari saya. 

Mungkin kalau ada waktu dan ide lainnya akan diupdate lagi. 


Salam



25/06/22

Obat Anti Galau

Juni 25, 2022 0 Comments

Sebagai mba- mba Cancer yang katanya sensitif, kalau sedih drama parah, melankolis, baperan dan cry baby~ :), masalah galau menggalau & overthinking itu udah jadi makanan saya dari jaman muda. Katanya kalau orang lain rasainnya sepuluh, si Cancer itu dalam hatinya rasanya dua kali lipatnya. Makanya lebaaay :0 kena bentak dikit aja ga bisa nahan air mata (kacau parah deh!). Malu kan jadi Cancer 😭.


 (dahlah,,, yuk serius bahas topiknya :)), 


Terlepas dari zodiaknya apa, sebagai manusia itu wajar dan sangat maklum sekali kalau mengalami namanya sedih, overthinking, galau, hampa, putus asa, capek. Kenapa ? Karena manusia itu punya hati, dan hati fitrahnya ya harus menanggung semua emosi - emosi negatif itu yang akhirnya jadi terasa sesak, deshou


Ada satu titik dimana saya benar - benar kacau (yang ini beneran kacau karena ngefeknya sampai nggak bisa tidur, nggak berani tidur, sekalinya tidur pasti akan bangun tengah malam karena mimpi buruk, sekalinya melek di siang hari pun bawaannya pengen nangis, awal mula kena asam lambung). Sampai - sampai kata temen, saya perlu diruqiah :). 


Tapi emang waktu itu rasanya kayak kena serangan mental dari segala sisi dimana lagi ngerjain skripsi,  mikir tabungan cukup nggak-nya buat sampai selesai kuliah eh  malah laptop hilang (a.ka ibu saya sakit jadi nggak mungkin ngrepotin lagi), nolak tawaran bantuan dosen buat S2 ke Jepang karena stroke ibu saya kambuh lagi (pengan banget tuh nge-iyain dosen, tapi juga khawatir ibu saya kenapa - napa), trauma dan takut ketemu orang lama yang masih suka kirim - kirim barang ke rumah dan kontak teman - teman saya  & disisi lain merasa bersalah sekali gara - gara bikin anak orang desperate nggak lulus - lulus kuliah. 

 Dan pula waktu itu saya jauuh sekali dari namanya Ibadah (kalau inget & diingetin doang ibadahnya :"), terima kasih ya yang udah mau ingetin).


Untungnya waktu itu saya juga nggak tinggal sendirian, karena tinggal satu semester saya memutuskan share room dengan teman saya (perempuan :)). Nah, dia ini anaknya juga struggle, pagi kuliah, siang kegiatan kampus, sore part time job. Jadi dia paling mampir ke kosan cuma buat sholat, mandi, dan tidur.  Pokoknya kalau liat dia seliwar seliwer pagi siang sore, saya jadi malu sendiri kalau kerjaannya cuma nangis/ bengong di kamar,, hehe. 

Hingga pada suatu maghrib, saya lagi kumat tuh, meringkuk di pojokan, pura - pura tidur padahal nangis, disisi lain temen saya ini baru datang dan langsung sholat magrib. Setelah sholat maghrib dia sempetin baca Al-Quran sekitar 10-15 menitan. Disitu, dipojokan kamar saya dengerin dia ngaji dan gatau gimana jelasinnnya hati saya juga jadi ikutan tenang. 


Besoknya, saya buka tuh Al-Qur'an yang nggak tahu kapan terakhir kali saya buka, setelah sholat maghrib saya baca Qur'an. Bacanya nggak dengan yang santai gitu dong, bacanya sambil nangis karena semakin saya baca semakin dalem pikiran saya pergi kemana - mana. Kalau boleh memfilosifikan versi saya sendiri, rasanya kayak lagi curhat ke Allah sambil flashback apa aja yang udah saya lakukin dan apa yang lagi menimpa saya saat itu. Dan Demi Allah saya nggak melebih-lebihkan, waktu itu jangankan baca Qur'an, sholat aja masih sering saya pertanyakan apa fungsinya -Astagfirullah.


Begitulah awal mula saya baca Qur'an, besoknya lagi saya baca lagi. Sambil baca ayat demi ayat pikiran saya kemana - mana lagi, jadi inget dosa saya banyaak sekali, sampai saya nangis lagi, mohon ampun. Dan seterusnya.., hingga beberapa waktu kemarin saya sempat ikut kelas ngaji, benerin bacaan. (anyway nilai agama saya BC sementara matkul lainnya diatas BC semua :), jadi saya merasa perlu memperbaiki bacaan saya). 

Begitulah, semenjak itu baca Qur'an selalu jadi obat penenang saya, tempat meluapkan emosi saya yang udah pekat (apasih-_-). 


Dan coba tebak apa yang terjadi setelahnya ?,

Semua masalah saya selesai ?Oooh tentu tidak :D, 

Tapi hati saya jadi tenang. Sedikit demi sedikit saya  seperti dituntun untuk memperbaiki ibadah saya. Dipertemukan dengan orang - orang  yang sama - sama  belajar memperbaiki diri. 


Kemudian kalau hati udah tenang, insyaAllah maka mata dan pikiran akan lebih jelas untuk memahami apasih dan gimana sih kita baiknya menjalani sisa hidup.  

(InsyaAllah yaa, doakan saya nggak belok - belok nih ) 


Demikianlah,

Semoga bermanfaat yaah~






22/06/22

KitKat "Kitto Katsu"!

Juni 22, 2022 0 Comments

 

Kitkat


Hallooo~ 

Karena hari ini baru dapat coklat KitKat, saya jadi inget dulu pernah dikasih tahu kalau coklat pemberian Kitkat itu ada maknanya sendiri.  Mau tahu ? 

Jadi, kalau di Indonesia rajanya coklat itu Silverqueen kalau di Jepang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Kitkat. Dan di Jepang itu biasanya lebih banyak variannya daripada di negara - negara lain, contohnya yang ada di gambar saya diatas, yang warna pink itu merupakan varian strawberry.  Kemudian ada juga varian rasa yang munculnmya berdasarkan musim yang lagi berjalan di Jepnag, misal varian sakura blossom yang dibungkus dengan packaging yang kawai dan juga warna yang soft bertabur bunga - bunga sakura. 

Bahkan menurut sumber yang saya baca disini, hingga saat ini sudah ada lebih dari 300 varian rasa Kitkat yang pernah di keluarkan di Jepang. Saking banyaknya sampai - sampai saya kira Kitkat itu produknya jepang :) (jelas-jelas punya Nestle padahal :D). 

Nah, terus si Kitkat ini juga laris manis sekali di Jepang. Tiap ada moment yang membutuhkan usaha  ekstra, misal lagi masa ujian atau lagi berjuang buat mencapai goal biasanya orang - orang Jepang akan ngasih semangat dengan cara ngasih coklat, dan coklatnya ini yaa Kitkat :). 

Kenapa Kitkat ?. Usut punya usut Kitkat, kalau diucapkan pakai pronouncationnya orang Jepang bunyinya jadi Kitto Katto yang mirip dengan Bahasa Jepang "Kitto Katsu" yang artinya kurang lebih Pasti Bisa/Pasti Menang/Pasti Berhasil, begitulaah. 

Kalau mau tahu arti dan tulisan detailnya seperti di bawah ini nih : 

きっと → Kitto → Pasti (absolutelly)
勝(かつ)→ Katsu → Menang/berhasil (Win)

Seperti itulah, 

Jadi karena secara tidak sengaja pengucapannya mirip dengan Bahasa Jepang Kitto Katsu, Kitkat ini malah jadi populer di Jepang dan secara tidak langsung dianggap sebagai jimat keberuntungan supaya hasil dari ujian atau perjuangannya mencapai goal/berhasil/sukses. 

Sehingga kalau ada orang yang ngasih Kitkat itu secara tidak langsung orang tersebut mendoakan kita supaya berhasil. 
Kalau di Indonesia biasanya ada orang yang lagi berjuang maka untuk memberi semangat dia bilang "good luck". Nah kalau di Jepang tidak hanya sekedar ucapan tapi juga dalam bentuk wujud barang yaitu coklat Kitkat. Wajarlah yaa,, mengingat orang - orang Jepang itu mereka hangat sekali prilaku, manner dan human relationshipnya ke orang lain. Kalau orang - orang Indonesia cenderung dingin dan cuek. (Mohon maaf bukan menjelekkan orang Indonesia, tapi memang begitu adanya,, hhe, Thats why saya senang dan nyaman sekali waktu hidup di Jepang) 

Nah begitulah inti ceritanya slogan Kitkat di Jepang, 
Berawal dari sebuah ketidaksengajaan nama produk yang sama dengan pronouncation orang Jepang.  Hal ini tentunya tidak disia-siakan sama pihak Nestlenya, justru malah dijadikan marketing dan slogan yang semakin di push popularitinya di Jepang. 

Yak demikaianlah, 
jadi jangan iri yaa, kalau di Indonesia varian Kitkatnya tidak sebanyak di Jepang. ;p

18/06/22

Become the Protagonist of Your Own Story

Juni 18, 2022 0 Comments



Juni Menjelang Juli, 2022

It has been two years semenjak saya pindah ke Jakarta, and it is just a few weeks to come counting my last '20s. but it's okay, Am totally okay. 

Setelah dipikir - pikir lagi, kalau boleh diambil kesimpulan setiap satu dekade saya mengalami fase hidup yang berbeda. 

Fase pertama adalah masa kanak - kanak, dimana semuanya serba sempurna dan lengkap. Bermain petak umpet, barbie, rumah -rumahan. Saya si anak bungsu manja yang dengan gampangnya dibuat menangis saat diusili kakak - kakakya. Membuntuti ayah saya yang sedang lari sore di sepanjang jalan yang dikelilingi petak - petak sawah dengan sepeda adalah memori favorit saya. It was perfect.

Fase ke-dua dimulai ketika saya berusia sebelas tahun, diamana ayah saya tiada dan semuanya menjadi sepi, diam, tak bersuara. 

Fase ketiga dimulai ketika saya mulai merantau di usia dua puluh tahun. Love, live, laugh, passion, knowing people, and work semuanya berawal dari situ. Saya mulai membuka diri dengan orang luar, dalam artian bertukar pikiran, mendengarkan,dan mengamati dari berbagai macam sudut pandang. Dan seperti yang sudah  saya ceritakan sebelumnya, sepanjang dua puluhan tahun rasanya seperti naik roller coster yang naik turunnya selalu bikin berwarna. Mau diakui atau tidak diakui, dari kesulitan - kerluitan selama sepanjang tahun - tahun itulah karakter saya terbentuk menjadi sedemikian ini. Kalau tidak mengalami hal - hal semacam itu saya akan tetap menjadi si keras kepala yang angkuh, tidak peka, dingin, dan naif. Kalau tidak mengalami hal - hal semacam itu saya tidak akan menemukan Tuhan saya siapa. it was hard, yet valuable  years actually. 


 Katanya,manusia itu akan diuji 
dengan apa yang paling ia cintai, 
apa yang paling ia takuti, 
dan apa yang paling ia benci. 

Dan apabila sudah mengalami ketiga- tiganya, apaapun yang terjadi nanti terjadilah (apasih :p). Intinya saya mau bilang, When you have passed the worst, the next coming will never be the worst, Ibarat main game kalau kamu udah pernah main di level 10 ketika kamu menghadapi kesulitan di level 9, maka rasanya akan lebih mudah dihandle kan ?

Dan ketika saya berada di level 10, level yang saya pikir saya tidak bisa melewatinya ternyata saya masih bisa berdiri. Meski terseyok seyok am doing good (kata teman saya lhoh ya:p) 

Pun demikian dengan usia yang akan menjadi kepala tiga, dan segala kekhawatiran lainnya. 
"What's comin' will come, an' we'll meet it when it does." 

Believe me, everything will be okay as long as kembali menyerahkan segala keputusan kepada yang di Atas

Bismillah~

Semoga saya tetap jadi protagonis yah, meski banyak godaan di luar sana :) 






11/06/22

Review : Serum Lancome Absolue Precious Cell

Juni 11, 2022 0 Comments

 

Serum Lancome Absolue Precious Cell

HALO~ 

Kali ini saya mau coba review serum skincare dari LANCOME: Absolue Precious Cells. 

Biasanya kalau beli skincare terutama serum pasti agak deg-degan karena kulit wajah saya termasuk jenis kulit yang sensitif, dimana kalau ada kandungan bahan yang tidak cocok pasti besoknya akan langsung timbul beruntusan atau jerawat. 

Tapi karena ini produknya Lancome yaa, yang notabene reviewnya pada bagus dan cukup pricy, jadi pasti kandungannya aman dan bagus dong (modal yakin aja dah :p)  

Untuk kandungan utamanya dari serum ini adalah asam glikolat dan ekstrak mawar dalam botol kaca elegan dan lucu. Dari tampilan luarnya bisa dilihat ada dua macam cairan di dalamnya yaitu berisikan 70% cairan merah muda (asam glikolat) dan 30% oil berwarna emas yang merupakan rose essential oil, dua kandungan ini diklaim dapat mengelupaskan lapisan kulit waja tanpa membuat  kering dan dapat membuat tampilan wajah lebih bercahaya. 

Serum Lancome Absolue Precious Cell


Tidak seperti serum lainnya yang biasanya dituang atau ada pumpnya, karena ini teksturnya benar - benar cair mungkin supaya lebih efisien dan tidak gampang tumpah untuk pengaplikasiannya dibentuk dalam bentuk model spray. seperti bisa dilihat pada gambar di bawah ini, setelah tutup botolnya dibuka, ada lubang kecil untuk spray cairannya. 



Aromanya, begitu dibuka dan spray sedikit saja sudah tercium aroma mawar yang fresh dan ada sedikit sweet-nya. Untuk pengaplikasiannya biasanya saya pakai di malam hari setelah toner, di spray di tiga titik dahi, pipi kanan dan kiri, kemudian ratakan, setelah itu saya campur dengan cream malam milik FSS. 

Dan Hasilnya ?

percaya tidak percaya besoknya pas bangung bener kelihatan dong bedanya kalau pas lagi pakai serum dan nggak pakai serum. Kalau pakai serum di malam harinya, besoknya pas bangun wajah jadi terlihat lebih halus, lembab (yang tidak berminyak) dan tidak kusam. 

Dan meski dimix dengan cream malam lainnya, saya tidak merasakan adanya iritasi, gatal, atau kemerahan pada kulit. 

Well untuk serum yang ini bener- bener WAJIB repurchase lagi lah!

Kalau saya belinya di sini !! https://shope.ee/1Al13eZJnF?share_channel_code=1







06/03/22

Review : I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki

Maret 06, 2022 0 Comments

 

I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki

Hi, 

Waktu jalan - jalan ke Gramedia, saya sebenernya nggak sengaja nemu buku ini. Awalnya mau cari buku rekomendasi netizen Quora yang judulnya  "Man's Search for Meaning"nya Viktor E. Frankl yang katanya cocok buat yang lagi cari tujuan hidup. Tapi nggak ketemu dan adanya malah buku yang jadi Number #1 Best seller nya Korea Selatan yang judulnya "I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki" karya Baek So Hee. Karena saya tertarik dan penasaran dengan isinya jadinya saya shipped deh. 

"I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki

Buku ini berisi tentang catatan atau rekaman perjuangan penulis dalam menghadapi distimia, bentuk kronis (jangaka panjang dari depresi) dimana seseorang dapat kehilangan ketertarikan yang normal pada aktivitas sehari - hari, merasa tidak ada harapan, produktivitas berkurang, harga diri yang rendah dan perasaan tidak layak. (mmm, well..., setelah baca ini, saya jadi tertarik kembali buat cek ke psikiater/terapis juga. Lol). 

Ada yang tahu kenapa buku ini bisa jadi best seller di Korea ? Karena tidak lain dan tidak bukan adalah banyak orang yang merasakan hal yang sama setelah membaca esai berbentuk dialog antara si A (penulis) dengan si P yaitu psikiaternya. Kalau boleh komentar, sebenarnya mental health itu bagian yang dekat dengan manusia yang patut dan perlu diperhatikan, deshou? 

 Well, balik lagi ke buku ini, mungkin bila kita baca - baca mengenai istilah psikologi di google atau buku - buku teori lainnya, kita bisa dengan mudah mendapat deskripsi atau penjelasan terkait psikologis manusia. Tapi kita tidak pernah benar - benar tahu apa yang dirasakan seorang penderita gangguan mental, bukan ?. Misalnya saja di buku ini diceritakan penulis sebagai penderita distimia, kita bisa saja mengetahui gejala dan definisinya seperti apa, namun tidak pernah dapat memposisikan diri sebagai mereka. 

Dengan membaca buku ini kita dapat memahami apa yang dirasakan oleh seorang penderita distimia. Mungkin akan tampak biasa saja dari luarnya, tapi ada hal - hal kecil dan detail dimana bagi orang lain itu biasa saja, malah menjadi sesuatu yang sangat dipikirkan oleh si penderita. Bahkan dapat cenderung membuat si penderita mengalami depresi, dan kehilangan semangat hidupnya. 

Untuk buku bergenre self-improvement, saya rasa buku ini cukup ringan untuk dibaca di waktu senggang. tidak terlalu banyak teori, namun lebih ke penguntaian masalah psikis yang dirasa penderita dan saran dari terapisnya. Meskipun esai terjemahan, bahasa yang dipakai juga cukup akrab dan familiar dengan kehidupan sehari - hari kita.

Terlepas dari bagus tidak nya keseluruhan buku ini, ada beberapa pemahaman dan kutipan yang saya suka dari buku ini, yang bisa juga kita jadikan reminder untuk diri kita sendiri, seperti : 

" Tujuan anda bisa saja bukanlah suatu kota yang anda kunjungi. Bisa saja hasrat yang anda   penuhi itu bukan tujuan anda yang sebenarnya. Itu mungkin hanyalah pengaruh dari standar yang selama ini ada dalam kehidupan bermasyarakat. Hal yang paling penting  adalah perasaan  senang dan gembira dalam diri anda, tidak peduli apa yang pikirkan atau katakan."

"Sesuatu itu tidak bisa dipandang hanya hitam dan putih, abu - abu pun memiliki spektrum warna lain selain hitam dan putih. Begitu juga manusia. Dalam buku dongeng yang biasa kita baca sewaktu kecil , karakter seseorang hanya dibagi menjadi dua baik dan buruk. Namun ketika kita dewasa karakter yang kita temukan dalam cerita menjadi beragam. Kita tidak bisa menilai tokoh - tokoh tersebut hanya dengan baik dan buruk." 

 "Tidak ada yang salah dalam mencari suatu pembenaran itu adalah bagian dari melindungi ego dan bentuk dari menghargai dan mencintai diri sendiri" 

Sebagian besar dari isi buku ini adalah mengarahkan pembaca untuk mencintai dan menghargai diri sendiri. Dengan mencintai diri sendiri, barulah kita bisa belajar mencintai orang lain dengan cara yang benar. Dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial anda, pertemanan, hubungan dengan keluarga dan juga dengan kekasih anda. 

Buku ini akan sangat cocok bagi anda yang penasaran bagaimana sih ngobrol dan bertemu dengan psikiater. Karena,,, yaaa paham sendirilah, butuh kemauan keberanian dan tekad yang bulat untuk datang ke psikolog, deshoune ?. Saya pernah datang sekali (Lol) tapi karena tanpa persiapan dan analisis yang kurang, dan hanya efek impulsif saya saja, jadi hasilnya kurang maksimal. Well,,, kapan - kapan boleh lagi lah ya,, kalau ada info psikolog yang enak di ajak ngobrol boleh spill kasih tahu :) 


Well, 

Salam 


18/02/22

Jalan - Jalan ke Ujung Kulon (Pulau Peucang)

Februari 18, 2022 0 Comments
Panta Pulau Peucang
Suasana Pantai Pulau Peucang


Halooo, Long time no write, jadi maaf kalau bahasanya jadi agak kaku ya, ehehe Mau cerita - cerita aja sih, kemarin sempat curi - curi moment buat jalan -jalan ke Ujung Kulon, karena ini pertama kalinya travelingnya di daerah Jawa Barat, jadi wajib dong dilaporin ke blog ini, :))

Sekitar bulan November lalu saya ditemani dua teman lainnya ikut open trip ke Pulau Peucang. Pulau ini masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon ya, dimana masih menjadi salah satu pulau yang dilindungi UNESCO. Jadi jangan heran kalau pas sampai disana pulau ini tidak ada penduduknya (ada sih, palingan beberapa orang/petugas yang tugasnya menjaga merawat pulau tersebut). 

Biasanya kalau saya ikut open trip di tempat lainnya itu, yang jadi satu grup ya itu - itu aja. Tapi ternyata kalau di Ujung Kulon ini modelnya seperti gabungan dari beberapa vendor penyelenggara open trip (kecuali ikut yang private trip ya ) . Kalau ikut yang umum, sesampainya di pulau Peucang nanti kalian akan dijadikan satu dengan berbagai kelompok lainnya, kemudian baru deh dibagi lagi jadi tiga-empat kelompok besar. 

Tidurnya gimana kak ? kalau masalah tempat menginap jangan harap bisa tidur dengan beralaskan kasur empuk, private, kamar mandi dengan shower air hangat please -_-". Jadi, untuk tempat menginapnya akan digabung juga dong dengan stranger - stranger lainnya (jadi inget dulu moment - moment pas naik gunung dong :)), eits tapi tenang kamarnya tentu saja dipisah antara cewek  dengan cowok. Tapi ya tetep aja harus berdempet - dempetan dengan "stranger". Kalau mau upgrade kamar yang lebih private bisa aja sih, cuma harus jauh - jauh hari karena fasilitasnya juga terbatas sekali hanya ada beberapa paviliun/kamar dan pasti udah jadi rebutan. 

Yang perlu dinotice lagi di awal adalah ketersediaan air, Mandi! iya mandi. Saya antri mandi dari subuh supaya bisa kebagian air (akibat sempet tengkar sama ibu-ibu masalah aer di hari sebelumnya ,ahaha). 

Well, kalau itternarynya kemana aja ya ? 
Bicara mengenai ittenary, kalau kalian cek-cek di berbagai website wisata kurang lebih sama aja. Karena meskipun vendornya ada banyak, tapi nanti ujung - ujungnya disana akan jadi satu. 

Sebagai pelengkap tulisan, berikut ini kurang lebih ittinerary dari keseluruhan trip : 

Itinerary trip Pulau Peucang
Itinerary Perjalanan



Kalau mau cerita satu - satu di tiap itternarynya kayaknya nggak akan bisa cukup digambarkan lewat tulisan ehehe. 

Tapi kalau dirangkum, dari trip ini kita bisa : 
- Menikmati keindahan pantai yang berpasir putih dan Foto cantik dengan angin sepoi - sepoi yang mengibaskan dres dan rambut kita dengan seksama. 
- Melihat keanekaragaman terumbu karang, nemo dan teman - temannya yang bercengkerama di bawah laut. 
- Coneing menyusuri sunga Cigenter sambil melihat dan mendengar suara - suara jejengkrik hutan pedalaman. 

Dan satu hal lagi yang bisa saya sampaikan yaitu trip ini cocok buat temen - temen yang bosan dengan rutinitas perkotaan yang begitu - gitu aja. Bukan cuma wisata aja sih yang didapet tapi juga petualangan tipis - tipis bareng stranger yang lama -lama jadi kenal, mayanlah buat nambah temen. 

Tips dari saya mengenai perlengkapan yang dibawa 
  1. Saat berangkat, karena perjalanan berangkat dari Jakarta ke Pulau Peucang nggak hanya naik bus aja, tapi juga nantinya akan naik perahu subuh - subuh. Jadi saat berangkat usahakan pakai pakaian yang leluasa buat bergerak dan juga hangat. 
  2. Di hari ada jadwal snorkeling buat cewek - cewek usahakan bawa kain pantai atau outer yang bisa buat santai jalan -jalan. Karena dari setelah snorkeling itu akan langsung jalan - jalan ke pulau dan pantai terdekat a.k.a tidak balik ke penginapan dahulu (jadi masih pada basah - basahan gitu deh) 
  3. GA USAH Pake rok-rokan deh, demiAllah ribet, ehehe,, yaa kecuali pas lagi sesi foto di pantai boleh sih. 
  4. Bawa cemilan yang banyak, kenapa ? karena nggak ada yang jualan makanan disana. Ada sih coffee shop, yang jual kopi sachetan dengan harga cofee latte di mall- mall :) 
  5. Bawa apalagi ya ? Bawa pasangan boleh, ga bawa juga nggak papa :), bahkan yang dateng sendirian juga ada kemarin. 
Well itu aja dari saya, 
Bicara mengenai keindahan alamnya,,,, udah ga perlu di ceritain, udah pasti airnya jerniiih, asri, dan syahduu pas naik kapalnya. 


Berikut ini ada dokuemntasi pribadi yang bisa dispill : 




Foto pas mau naik kano di Sungai Cigenter : 

Persiapan Canoing

Persiapan Canoing



*Bonus foto saya :p 





Well, sekian, dan terimakasih. 
Nanti kalau nemu dokumentasi lainnya akan diupdate. 

Salam,