Follow Us @soratemplates

14/08/22

$0,10 Pertama dari Shutterstock :)

Agustus 14, 2022 0 Comments

 

Dollar pertama dari Shutterstock

Pernah dengar situs Shutterstock ? Pernah dong, masak nggak pernah. 

Itu tuh, situs dimana kita bisa download gambar, foto, atau ilurstrasi dengan gratis atau kita bisa subscribe bila menginginkan unlimited download dan tanpa watermark. 

Usut punya usut, ternyata kita bisa juga lhoh jadi contributornya Shutterstock, dimana kita bisa upload karya - karya kita yang nantinya akan ditampilkan di website Shutterstock dan tentu saja bila ada yang download kita juga akan mendapatkan reward. 


Kebetulan saya ada cukup banyak sekali stock foto di kamera yang cuma nangkring selama bertahun - tahun di SD card. Alhasil isenglah di bulan Mei lalu iseng untuk daftar sebagai contributor Shutterstock melalui alamat login berikut ini :  Login Shutterstock


Kemudian saya submit beberapa foto dengan mengisi keterangan serta memasukkan keyword - keyword yang berkaitan dengan foto. Ternyata beberapa foto yang saya submit Approved! (senengnya saya, mengingat kata orang filter mereka susaaah sekali lolosnya,, hhe) 

Kalau ditelisik, Shutterstock memang memiliki standar kualitas yang susah ditembus. Foto blur sedikit, ada noise pasti akan langsung terdetect oleh mereka, dan akan direject. 

Standar foto yang diterima oleh Shutterstock : 

1) Foto harus fokus

2) Bisa foto menggunakan HP, tetapi ukuran foto minilal 4000 pixel :)

3) Jika terdapat merk, wajah seseorang, atau trademark harus submit model releases

4) Harus original 


Kalau tidak memenuhi persyaratan di atas maka kemungkinan besar akan direject, dengan alasan - alasan seperti di bawah ini : 

Missing Model Release: A model release is required for this submission but was not provided.

Visible Trademark: Content contains visible brand names or logos.

 Intellectual Property: Content contains subject matter that potentially infringes on intellectual property rights (e.g. artwork, writing, sheet music, isolated modern architecture, or other objects protected by copyright).

Missing Property Release: A property release is required for this submission but was not provided.

Noise / Artifacts: Content contains noise, film grain, compression artifacts, pixelation, and/or posterization that detracts from the main subject.



Tuhkan, bisa dilihat dari gambar diatas, foto yang menurut saya sudah patut untuk disubmit ternyata direject karena berbagai alasan yang saya sebutkan di atas. 

Saya sempat berhenti untuk submit dikarenakan banyaknya foto  yang direject :p, dan yaudahlah ya,, capek bener idup :p, ngambek deh. stop selama kurang lebih dua bulan. 


Sampai kemarin akhirnya ada notifikasi di hp saya dari aplikasi Shutterstock Contributor bahwa ada satu foto yang telah diupload  oleh sesorang dan saya mendapat $0,10 pertama saya di Shutterstock. 

Dapet seribuan aja senengnya banget,,, wkwk.. 


upload foto dibayar di Shutterstock



Bukan nominalnya sih, tapi kayak waaah ternyta foto jepretan saya worth it juga, ada yang mau download,, hehehe. Beda feelnya kayak dapat like di IG dimana motif like foto adalah karena alasan "personal" dan "sosial" needed :). Kalau disini ada yang download berarti karena memang fotonya bagus aja, nngak ada alesan lainnya.., deshou :) 


Anyway kalau mau lihat galeri saya bisa klik disini :) 

Well, sekian,, karena 0,1  dollar jadi mood buat jepret - jepret lagi pas nanti main 

Salam :) 



05/08/22

Hati - hati!, Pemerasan Melalui Email

Agustus 05, 2022 0 Comments

Haloo, 

Kali ini saya mau cerita - cerita aja sih, perkara email yang masuk ke spam yang ketika dibuka isinya bikin ketar - ketir. 




Kenapa bisa gitu ? karena emailnya berisikan ancaman yang bilang bahwa email saya diretas, dan mengharuskan saya untuk mentransfer sejumlah uang ke alamat bitcoin tertentu milik si hacker. Sekilas ketika dibaca begitu meyakinkan, apalagi pakai Bahasa Inggris kan ya, dan si hacker ini juga menyertakan sandi email yang sebelumnya saya pakai. 


Jadi ceritanya, sebelumnya sandi saya ini memang sempat bocor dan ada pihak lain yang berusaha login ke alamat gmail saya sekitar Desember tahun lalu. 


Case pencurian password email ini ternyata juga pernah dialami oleh teman saya, dimana biasanya ada aplikasi abal - abal misal aplikasi SHOPBACK dimana dengan iming - iming cashback meminta kita untuk belanja melalui aplikasi tersebut. Kemudian setelah berhasil login lewat aplikasi tersebut, si hacker berhasil mencuri password emailnya.

Darimana kita bisa tahu bahwa password email kita bocor ? 

Berikut ini dua alamat website yang dapat memeriksa apakah password kita bocor atau tidak : 


https://www.avast.com/hackcheck/

https://haveibeenpwned.com/


Kemudian, di Desember tahu lalu, ketika ada hal yang janggal di Instagram dan gmail saya, 

sayapun juga mengecek melalui kedua alamat tersebut dan memang ada beberapa aplikasi yang membuat password email saya bocor. Karena alasan itu, saya ganti password di tahun lalu. 


Balik lagi ke email pemerasan tadi, 

Nah, setelah dibaca - baca lagi (karena yang dikirimin email adalah mba -mba yang kebiasaan menganalisis tulisan ;p )  langsung keliatan tuh ada beberapa yang ganjal yang keliatan tipu - tipunya, 

yaitu : 

  1. Password email yang dibuat ancaman adalah password email lama ;). Dimana sekarang kalau mau login ke alamat email saya sudah diautothentification ke nomor ponsel. 
  2. Di email tersebut dia bilang begini nih : While gathering information about you, I have discovered that you are a big fan of adult websites.You really love visiting porn websites and watching exciting videos, while enduring an enormous amount of pleasure. --> Secara yang diretas lagi kena krisis mental, dimana kalau dia beneran meretas, history yutub/ website saya selama 3 - 5 tahun belakangan 90 persen adalah tentang inner peace atau ceramah - ceramah dari ustadz - ustadz. (wkwk)
  3. Satu lagi, dia bilang beginiThis software provides me with access to all the controllers of your devices (e.g., your microphone, video camera and keyboard).I have downloaded all your information, data, photos, web browsing history to my servers. Well, dimana kalau beneran dia meretas, laptop yang saya pakai adalah laptop perusahaan dimana diawasi dengan ketat oleh IT perusahaan :)

Yap, begitulah ceritanyaa,,, 
Jadi untuk kalian - kalian yang pernah mendapat email seperti ini, dan diancam untuk segera transfer dalam waktu kurang dari 48 jam, maka jangan panik dulu ya.
Karena seperti yang saya pernah baca, email - email seperti ini ternyata juga banyak memakan korban yang udah takut dulua. 
Pun demikian, ketika saya coba capture email tersebut ke teman saya, malah dia yang lebih panik dari saya dan bilang kalau perlu ke kantor polisi (hwehehe) 

Meskipun nggak paham - paham amat masalah IT apalagi virus - virus macam Trojan yang disebutkan dalam email, saya nggak segitu begonya bisa dibohongin kok. 

Well, salam ! 



24/07/22

Review : Persuasion (2022)

Juli 24, 2022 0 Comments

 






Persuasion! 
Demi Allah, saya nggak sengaja random nonton film ini karena yang main Dakota Johnson (as Anna Elliot), dan tentunya karena ceritanya diangkat dari Novelnya Jane Austin Austen yang ekpektasinya tentunya bagus dong. Tapi ya begitulah,,sepertinya eksekusinya kurang nendang. 

Sebenarnya dari segi ceritanya kurang lebih sama seperti pride & prejudicenya Jane Austen yang to good to be true. Romance ringan dalam tata pergaulan masyarakat Eropa yang ditekankan pada norma, status, etiket dan martabat bangsa Eropa, yang harusnya juga menamppakkan ke-deep-an dan gejolak rasa yang dialami masing - masing tokoh,, tapi sepertinya di film ini kurang kelihatan. 

Well, ceritanya berawal dari Anna Elliot (Dakota Johnson) si gadis yang baik hati, berjiwa lembut, yang memiliki kekasih seorang pelaut bernama Frederrick (Cosmo Jarvis) yang sempurna, tapi tidak berharta. Si Ann ini sebenarnya dalam lubuk hatinya tidak mempermasalahkan status sosial dan kekayaan dari Frederrick, tapi karena terbawa saran dan pengaruh dari keluarga akhirnya dia mencampakkan Frederrick ini. 

Selama delapan tahun berpisah dengan Frederrick, hari - harinya selalu dibayangi dengan penyesalan, kesedihan dan kegamangan tapi tentu saja dia tetap terlihat tenang, tegar dan elegan. Disisi lain nama Frederrick semakin dibicarakan karena kesuksesannya berkarir sebagai pelayar hingga kini ia menjadi Captain kerajaan yang tentu saja sekarang sudah punya kekayaan. 
Sementara Ann, dia dalam posisi yang berbahaya karena tidak bisa mengatasai kegalauannya sementara terpojokkan karena statusnya yang masih sendiri di usianya yang seharusnya sudah menikah. 

Ann ini memiliki adik perempuan bernama Marry yang rewel, manja, menyebalkan, dan selalu bergantung pada Ann bahkan untuk mengasuh anak - anaknya. Pada suatu hari saat ada di rumah Marry, Ann bertemu kembali dengan Fredderrick setelah sekian lama.., dan well,, terjadilah pertemuan yang awkwrd. 

Semenjak itulah Anna secara tidak sengaja dan mau tidak mau harus bertemu kembali lagi dan lagi dengan Frederric karena dia ini tidak bisa menolak dan selalu dipaksa oleh Marry untuk menemani dirinya. Dari situlah situasi semakin awakwrd (LOL) ,, karena si Frederrick ini dekat dengan ipar mereka yang bernama Louise, yang sudah terlanjur jatuh hati pada Frederrick. 
Disisi lain Anna juga sedang didekati oleh sepupunya bernama William Elliot yang cukup menarik, unik, dan ahli waris dari garis keturunan keluarganya yang bikin si Ann ini agak teralihkan dari Frederrick yang lagi sibuk pacaran sama Louise. 

Yah, sebenarnya ceritanya begitu - gitu aja sih, harusnya akan lebih menarik bila semakin ditonjolkan perang ego antara Anna dan Frederric, bagaimana mereka menguraikan apa yang dirasakan masing - masing,dan bagaimana ego itu pada akhirnya akan menyiksa mereka sendiri. Mungkin bila berkiblat pada Bridgestone yang dapet banget emosinya. 

Well, tapi yang saya suka dari film ini adalah dialog - dialog dan monolog dari si Ann ini yang indah, puitis tapi tidak lebay yang dilengkapi dengan suara Dakota Johnson yang emang udah lembut dari sananya. Yang menggambarkan betapa tersiksanya Ann dengan perasaannya, tapi tetap dapat berpikir jernih, hidup, cakap, bijaksana, dan tidak mendramatisir dirinya. 

Hmm,, yap begitulah. Harusnya film ini bisa lebih bagus sih., 
Tapi nggak ada salahnya kok nonton, kalau ada pengalaman, bisa cekikikan sendiri kalau liat tingkahnya si Ann. LoL

Overall, dari keseluruhannya,, film ini dibilang sedih nggak sedih - sedih amat, dibilang humor lumayan lucu, dibilang romance kurang ngena emosinya.., 
Dan yang terlihat maksa itu di bagian endingnya yang kesannya kayak buru - buru pengen dikelarin ceritanya. 
Dan satu lagi,, pendalaman karakternya kurang keliatan. Sempat saya pikir man leadnya adalah si Willian Elliot, sepupunya yang lagi ngejar - ngejar Ann, karena si Frederrick-nya keliatan lempeng - lempeng gitu daripada si William.  

Well, namanya juga film adaptasi. Mungkin kalau baca novel aslinya akan lebih berkesan sepertinya, dilihat dari dialog-dialog yang disajikan cukup menarik. Dan always ceritanya too good  to be true. 








18/07/22

Bertumbuh dari Rahasia

Juli 18, 2022 0 Comments

 



Hari ini saya terima kabar dari pasien saya yang kegirangan karena akhirnya dia dapat juga apa yang dia cari - cari selama tahun belakangan ini. 

Pasien,, kenapa saya sebut pasien ? 
Karena dia salah satu teman yang tengah lagi dimasa - masa sulitnya, yang kalau video call seringnya ngumpetin wajah karena katanya malu muka sembab (siapa yang ngajak video call, siapa yang sembunyiin muka -_-") 

Sudah sekitar dua tahun belakangan ini dia dalam kondisi yang sama, kadang sadar, kadang nggak sadar. au ah. 

Yap, begitulah,, untuk detailnya saya nggak mau cerita disini :). Ntar aja, kalau lagi on mood mau alih hobi dari blogger pindah ke wattapatter pakek anonim ;p . (insyaAllah kalau nggak mager) 

Hmm, meskipun bukan urusan saya, tapi berita - berita bahagia seperti itu kayak angin segar yang berhembus ke dalam ruang apart, lagi nyentil saya yang sebenernya juga lagi banyak pikiran dalem pojok kamar. 
Nggak tau kenapa jadi ikutan seneng aja., cause  I know her effort, tapi saya sebenernya nggak yakin kalau yang ini bakal goal ;p. 
Tapi lagi - lagi kejadian kayak gitu bikin saya ketrigger bahwa iniloh, Tuhanmu itu ada di depan kamu, lagi nolong temenmu :). 

Well, sebenarnya tanda - tanda seperti ini nggak sekali dua kali dateng di depan mata saya. 
Dari jaman saya masih kuliah saya beberapa kali nemenin teman saya yang lagi ada di titik - titik rendahnya dengan berbagai macam cerita dan rahasia. Dan di sela - sela kejadian itu, pertolongan dari Allah itu pasti ada. 

Ada yang broken home, lihat dengan mata kepala sendiri ibunya disiram pakai minyak tanah sama bapaknya, eh pas udah gedhe bapaknya ini kerjanya nyusahin anaknya. Ada yang dikasih obat tidur sama pacarnya, diterror pakai foto - foto yang tidak senonoh. Ada yang diterror, didukunin, supaya nggak bisa kemana - mana sama keluarga cowoknya. Dari yang diusir dari rumah, fwb sama bule, hiv, ditipu uang yang cukup mayan sama laki - laki yang sebenernya cuma mainin dia. Ada yang harus pisah sama tunangannya karena si cowok harus tanggung jawab udah nidurin cewek lainnnya. But, you know what..,  jangan dilihat dari sisi negatifnya aja,, yang menarik disini adalah cara mereka sebagai perempuan sampai ada dititik mana dan tindakan seperti apa yang bisa mereka lakukan untuk menyelesaikan masalah - masalah mereka. 

Posisi saya disini bukan problem solver, saya lebih ke "mendengar" mereka, mengingatkan kalau ada yang menurut saya kurang pas atau udah keluar dari jalur. Tapi ya kalau nggak didengerin ya gapapa,,saya akan tetap respect dengan keputusan - keputusan mereka. 

Toh kebanyakan manusia itu (termasuk saya) nggak akan pernah tahu salahnya dimana kalau tidak mengalami sendiri, dan belajar dari pengalman itu sendiri. 

Karena hidup itu bertumbuh, bertumbuh secara pengalaman, pemahaman, dan jiwa,  melalui apa ? . Ya melalui masalah - masalah yang sedang mereka hadapi itu sendiri. 

Saya nggak tahu kenapa, diantara teman - teman mereka atau circle saya, mereka malah datangnya ke saya. Dan  saya selalu bertanya kepada mereka "why me ?", kenapa masalah - masalah sebesar itu ceritanya ke saya, dan harus tutup mulut dari orang lainnya. 

Kalau boleh saya berasumsi, mungkin yang di Atas pengen saya tahu kalau, ini lhoh, belajarlah dari mereka - mereka yang punya ujian sebesar itu,, jangan manja, jangan cengeng, jangan dikit - dikit mengeluh dan jangan putus asa :). 

Karena saya tahu dalam proses menemani mereka, guncangan - guncangan seperti itu tidak akan selesai dalam seminggu dua minggu atau sebulan dua bulan, melainkan bertahun -tahun. Dimana dalam proses mencari jalan keluarnya nggak boleh diem aja, tetap bergerak, ikhtiar, berdoa. Seberdosa - dosanya kamu, nggak apa - apa,, tetep aja sholat minta pertolongan sama yang di Atas. Karena balik lagi, Allah itu maha penyayang dan Maha Pengasih. Saya bilang gini karena tahu endingnya mereka seperti apa, dari yang nggak mungkin jadi mungkin, yang nggak masuk akal jadi masuk diakal. 

Duh, kalau saya boleh buka mulut detailnya gimana, that was the real drama in real life. 






 

17/07/22

Membaca Diri

Juli 17, 2022 0 Comments




you know what.., 

Apa yang paling saya hindari dan apa yang paling tidak saya inginkan dari diri saya adalah, menjadi beban bagi orang lain. 
Beban hidup, beban keluarga, beban dalam tim, beban dalam pekerjaan, beban ekonomi, beban perasaan, dan lainnya.., 
karenanya terkadang saya melakukan hal - hal diluar kapasitas dan kemampuan saya atau bertindak tidak selaras dengan keinginan saya sendiri. 
Menimbang - menimbang setiap tindakan yang akan saya lakukan atau pekerjaan yang tengah saya kerjakan, akankah saya melakukan kesalahan yang nantinya memberatkan orang lain ?.  
Akankah sikap saya akan membuat orang lain tidak nyaman ? 
Terkadang berujung pada perasaan lelah yang harus ditanggung sendiri. Atau malah kabur, mundur, diam, menyingkirkan atau mengasingkan diri. 
Memilih untuk tidak dikasihani atau tidak menerima uluran tangan dari siapapun.
Sampai kapan ?. 

Sampai nantinya kalau sudah benar - benar lelah, dan menyerah. 






11/07/22

Belajar Public Speaking : Mengatasi Takut Bicara

Juli 11, 2022 0 Comments


 Hai hai,, 


Belakangan ini saya yang introvert ini sering disuruh buat "speak up" bicara di depan public yang pasti selalu membuat saya gemetar bergetar penuh hentar (apasih :p) . 
Well tapi beneran sih, saya bisa dikasih kerjaan administrasi, terjemahan, back-desk yang perlu dikerjakan dengan penuh kesabaran. Tapi kalau disuruh ngomong di depan oraang., BIG NO!. 

Tapi karena kriteria perusahaan adalah mendorong staff nya buat belajar, saya malah dikasih tugas - tugas rutin seperti : Mengajar bahasa Jepang, moderator meeting, MC webinar.  :)) 

Well, baiklah sebagai pemula, bila berbicara di depan publik saya selalu mengalami beberapa hal di bawah ini  : 
  1. Berbicara terbata - bata 
  2. Suara Kecil dan gemetar
  3. Gagap Berlebihan
  4. Tidak Berani menatap mata orang lain 
Karena saya merasa perlu mencari tips dan trip untuk mengatasi rasa gugup saya, akhirnya saya beli buku tentang belajar public speaking yang berjudul : Bicara itu Ada Seninya, karya Oh Su Yang. 

Dalam buku tersebut disebutkan bahwa ada beberapa cara mengatasi rasa gugup yaitu :


Membuat Karikatur Pendengar 

Dalam hal ini, dianjurkan berpikir bahwa audiens bukanlah orang yang akan menilai kita, melainkan orang yang mendengar dengan gembira.

>> Kalau versi saya, karena melihat tatapan – tatapan audiens itu seolah – olah mengintimidasi, kalau berbicara offline maka saya akan mengarahkan pandangan saya sedikit ke atas (ke bagian kepala audiens). Kemudian bila itu diadakan online maka saya lebih memilih untuk me-minimize tampilan layar zoom yang memperlihatkan layar audiens dan berbicara menatal layar laptop.

 

Menghindari Merendahkan Kapasitas Diri

 

Dianjurkan untuk menghindari kalimat – kalimat seperti :

“Saya tidak sempat mempersiapkannya dengan baik…”

“Saya banyak kekurangan, tapi….”

Karena kalimat – kalimat di atas tidak akan berfungsi untuk mengungkapkan rasa rendah hati, melainkan mengurangi kepercayaan audiens turun, membuat mereka tidak focus dan menjadika diri kita sendiri gelisah dengan asumsi – asumsi di kepala kita yang tidak bisa dihindari.

 

>> Kali ini saya setuju dengan hal di atas. Saya pernah salah mengucapkan jadwal selesainya acara, padahal saya tahu betul bahwa itu adalah kelalaian saya yang tidak fokus. Kemudian karena tidak ingin terlihat kurang fokus saat tampil maka saya berlagak seolah saya tidak tahu dan tidak sadar bahwa jam selesai acara diundur 30 menit dari awal J.

 

Mempelajari Konten

 

Mempelajari konten presentas akan lebih mudah dalam berbicara.

>> yang ini sudah pasti dan wajib hukumnya.

 

Mengucapkan Mantra dengan Penuh Keyakinan.

 

“Bissmilliah!”


Hal - hal diatas sebenarnya merupakan hal umum yang bisa kita baca dan temukan dimana saja. 

Yang jelas kemampuan bicara, dan rasa takut saat bicara tidak akan bisa sembuh dengan instan. Pelu adanya jam terbang, banyak latihan, trial error dan banyak - banyak belajar dari kesalahan.


Well itu saja dari saya, untuk tips dan trik lainnya terkait belajar bicara akan diupdate lagi di post berikutnya.


Well, 


SALAM




08/07/22

Seberapa Perlunya Konsultasi ke Psikolog

Juli 08, 2022 0 Comments

 


Dewasa ini katanya semakin kesini semakin banyak orang yang aware dengan yang namanya mental health. Kalau nggak percaya coba datang ke toko buku deh,  pasti buku - buku terkait pengembangan diri, psikologi dan motivasi akan kalian temui di jajaran etalase rak depan yang diunggulkan di toko buku. Hal itu bisa jadi penanda bahwa semakin demanding nya pembaca atau masyarakat untuk memahami lebih terkait "ilmu manusia" itu sendiri.  Atau bisa jadi penanda bahwa semakin meningkatnya tingkat tekanan hidup yang membuat kondisi jiwa atau mental manusia terganggu atau mengalami stress.  (mengenai hal ini saya pernah baca di Quora, tapi lupa sumbernya 😅)

Untuk datang ke psikologpun dewasa ini bukan menjadi suatu hal yang aneh dimata masyarakat, khususnya milenial. Saya beberapa kali pernah diskusi dengan beberapa teman saya terkait perlu tidaknya datang ke psikolog ini, entah karena sedang merasa tertanggu dan membutuhkan bantuan, atau mencari sudut pandang lain tentang karir love dan life. 

Well, tapi kadang untuk datang ke psikolog sendiri, bagi beberapa orang termasuk saya, merupakan hal yang cukup penuh pertimbangan. Ragu antara bener nggak sih kita perlu pergi ke psikolog atau nggak. 

Mengutip dati Halodoc , seseorang perlu pergi ke psikolog bila mengalami hal di bawah ini : 

  1.  Sedih berkepanjangan
  2. Stress jangka panjang
  3. Rasa cemas sulit dikendalikan
  4. Suasana hati berubah ekstrem
  5. Bersikap paranoid 
  6. Muncul halusinasi
  7. Menyakiti diri sendiri 

Pengalaman Pergi Ke Psilokolog

Kalau saya sendiri, karena waktu itu rasanya saya mengalami sedih yang berkepanjangan, tidak punya semangat beraktivitas, dan pengaruh ke produktivitas akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke psikolog daripada penasaran. 

Saya pergi ke salah satu psikolog di daerah Jakarta Barat setelah sebelumnya sudah dipesankan janji temu oleh teman saya. Sebenarnya waktu itu saya harusnya dapat jadwal psikolog laki -laki, tapi karena teman saya ini ngotot minta psikolog perempuan mengingat saya yang lagi supersensitif dan susah buat terbuka sama orang luar, dan akhirnya dapatlah saya jadwal psikolog perempuan yang bisa di temui di akhir pekan. 

Jadi, sebelum hari H, saya diminta untuk mengisi form yang kurang lebih isinya menanyakan masalah pribadi saya dan apa yang diharapkan setelah konsultasi ke psikolog.
ketika hari H, sesampainya disana saya langsung dipersihlahkan bertemu dengan psikolognya tanpa perlu mengisi form apapun lagi. 
Setelah memasuki ruang psikolognya, kita kenalan satu sama lain dulu, masih santai, relaks dan proses penyesuaian diri dengan psikolog dan ruangananya. 
Kemudian setelah seitar 10 menit baru dimulai untuk sesi konsultasinya, dimulai dari alasan pergi kesana, masalah yang dihadapin belakangan, ditanyaain pertanyaan - pertanyaan yang sifatnya "memancing" apasih sebenrnya yang saya pikirkan, rasakan, dan pendapat mengenai orang - orang sekitar. 

Dan seperti itu, lalu ada sesi terapinya juga dimana saya disuruh membayangkan jika saya begini apa yang mau dikatan dan dilakukan,, (ada namanya metodenya, tp lupa ;p). Kemudian sebagai konklusinya, psikolognya juga memberi masukan dan saran kedepannya, apa yang harus dilakukan. mulai dari hal kecil terlebih dulu, mulai dari rencana hari esok, tujuannya mau ngapaian, goalsnya apa, disuruh mencatat kalau udah nemu goal baru yang bisa bikin semangat hidup. Disuruh bolos kerja aja misal emang lagi bener - bener pengen dan butuh satu hari untuk nggak ngapa - ngapain (well padahal nggak usah disuruh udah kayak begitu sayanya ;) ) 

Dan begitulah,, satu sesi konsultasi saya berakhir dalam waktu 1 jam. 


Berapa biaya untuk 1 sesi konsultasi ? 

Sebenarnya ada dua pilihan konsultasi tatap muka atau melalui online, 

Untuk tatap muka biaya untuk 1 sesi (60 menit) adalah Rp 399.000,00

Untuk online melalui voice call/viceo call 1 sesi (60 menit) kalau tidak salah  sekitar Rp 250.000,00 


Apakah Worth it dengan nilai sedemikian ? 

Mmmm,,, untuk saya yang waktu itu rasanya udah urgent, saya rasa waktu satu jam berkonsultasi dengan psikolog cukup untuk menenangkan diri saya sendiri. 

Tapi kalau untuk datang lagi, sepertinya tidak, karena pada akhirnya setelah saya pergi kesana, saya pikir orang - orang yang perlu pegi ke psikolog adalah mereka yang tidak bisa mengekpresikan atau membuka diri mereka ke oarng yang ada disekitar mereka dengan jujur.


Karena pada intinya menurut saya, ketika kita punya masalah, dan masalah tersebut tidak bisa dishare/ dibagi ke lainnya entah karena faktor apapun misal masalah terlalu private sehingga tidak ada orang yang bisa dipercaya untuk berbagi cerita tersebut, maka kebutuhan untuk "berbicara" ke psikolog itu penting. Kenapa ? Karena  ibarat cangkir yang udah penuh dan pekat, mau tidak mau yaa harus dikeluarkan isinya sebelum berubah jadi racun yang merusak diri sendiri, deshou ?.


Tapi kalau masih ada orang yang dipercaya, meskipun itu cuma satu orang (haha), berbagi cerita tanpa ada layer dari kamu sendiri, kalau masih ada orang yang bisa "mendengarkan" tanpa kamu perlu merasa menutup-nutupi kenapa harus pergi ke psikolog ? . Dengan catatan orang itu bisa kamu percaya dan kamu bisa bercerita apa adanya dengan jujur (even you are in good or bad/white or black mode) dan mendapat support yang cukup baik. 


Karena jujur,, buat terbuka sama orang itu susah, dan psikolog itu ibaratanya masih stranger . Well, kecuali kalau memang sudah ditahap yang memang benar - benar butuh terapi psikolog lanjutan atau udah nggak ada orang yang dipercaya, mungkin saya nanti ke psikolog lagi :). 

.


Well, salam  :)