Me Before You |
Me Before You, film yang diangkat dari novel dengan judul sama karangan Jojo Moyes, sukses membuat haru biru di malam Minggu.
Bercerita tentang seorang perempuan 26 tahun, Louisa Clark, yang terpakasa menerima pekerjaan sebagai care assistant setelah ia dipecat dari pekerjaannya sebelumnya. Louisa, perempuan sederhana, polos, jujur dan apa adanya ini berhasil membuat Will Traynor, pengusaha muda yang harus menghabiskan sisa hidupnya diatas kursi roda, tergerak hatinya.
Sebelumnya Will adalah pemuda yang memiliki hidup sempurna. Pebisnis muda yang berkecimpung dengan alam, olahraga ekstrim, sahabat dan kekasih yang cantiknya luar biasa. Lalu dalam semalam, setelah terjadi kecelakaan, hidupnya berubah ketika ia membuka mata di sebuah rumah sakit dan mendapati seluruh tubuhnya tidak dapat digerakkan. Ia mengalami cidera tulang belakang, yang menjadikannya seluruh anggota gerak tubuhnya mati, bahkan memiringkan kepalapun ia tak mampu.
Will yang ternyata sebelumnya selalu berusaha bunuh diri, mempunyai perjanjian dengan ibunya bahwa ia hanya akan menghentikan aksinya selama 6 bulan kedepan. Dalam artian setelah 6 bulan berlalu ibunya akan mengikhlaskan kepergiannya, sehingga Will menyewa sebuah organisasi bunuh diri untuk merencanakan kepergiannya nanti.
Louisa yang tak sengaja mengetahuinya, berinisatif untuk mengubah keputusan Will. Gadis yang bahkan tidak punya ambisi dalam hidupnya ini, terlibat dalam kondisi yang menjadikannya memiliki tekad kuat untuk meyakinkan Will bahwa hidupnya masih memiliki makna dan warna meski duduk di kursi roda. Louisa mulai merealisasikan trik - triknya dengan mengajak Will menonton pacuan kuda, menonton konser, hingga rencana perjalanan keliling dunia.
Will yang kesehariannya hanya duduk melamun memandangi jendela, menonton film, bahkan tak pernah keluar rumah bila bukan urusan medis, akhirnya mau diajak keluar setelah dibujuk Lou.
Menonton Konser Bersama |
Kekonyolan dan kecerobohan Lou membuat alur film ini tidak melulu melow. Dengan kepribadiannya yang berwarna, dia bisa berubah menjadi anggun memukau Will dengan gaun merahnya, spontan dan berani seperti saat ia mengajak Will berdansa diatas kursi roda ketika menghadiri pesta pernikahan mantan tunangan Will dengan sahabatnya sendiri.
Ketika mendatangi pernikahan mantan kekasih Will |
Selengkapnya..,
tonton sendiri filmnya ya.. :p
Intinya, berawal dari rasa simpatik Lou pada Will, ia tidak sadar bahwa dirinya lambat laun jatuh pada pusara hatinya sendiri. Yang pada awalnya ia hanya berniat untuk membantu Will, kemudian ia benar - benar jatuh cinta. Lalu ketika ia sudah percaya diri bahwa ia telah mampu mengubah keputusan Will untuk bunuh diri, ekpektasinya berlabuh pada kecewa.
Me Before You Dialog |
Louisa meninggalkan Will dengan keputusannya yang ingin tetap bunuh diri. Kemudian ia menyadari bahwa ia tidak dapat mengubah kepribadian Will, yang hanya bisa dia lakukan untuknya adalah mencintainya. Louisa kembali ke kediaman Will dan keluarganya di Switzerland, di sanalah ia menghembuskan nafas terakhirnya. Di saat - saat terakhir bersama Louisa dia mengakui bahwa 6 bulan mengenal Lou adalah waktu yang paling membahgiakan dalam hidupnya.
Well, live must go on...
Selepas kepergiannya, Will meninggalkan sejumlah uang untuk Louisa agar ia dapat melanjutkan pendidikannya. Film berakhir dengan adegan Louisa yang tengah berada di cafe favorit Will, di Paris, membaca surat dari Will. Suratnya berisi agar ia membeli parfum yang dirasa Will cocok untuknya, selanjutnya ia berpesan pada Louisa untuk tidak terlalu sering memikirkan Will, dan melanjutkan hidupnya dengan baik. Bitter sweet!
Film ini menginspirasi kita bahwa, kita hanya bisa tahu siapa yang sebenarnya tulus peduli dan menyayangi kita saat kita berada dititik terendah kita, saat kita berada di titik nol dan tidak memiliki kemampuan apa - apa.
Selanjutnya, seperti kata pepatah kindness makes everyone looks beautifull, deshou ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar