Follow Us @soratemplates

04/02/18

Movie : Closer (2004)

Di awal tahun 2018 yang lagi viral - viralnya gombalan Dilan, saya lebih tertarik  membahas "complicated love story"nya Closer (2004),

And so it is
Just like you said it would be
life goes easy on me
most of the time
And so it is
the shorter story 
No love, no glory
No hero in her sky

I can't take my eyes off  you....
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off you

(Blower's Daughter- Damian Rice)

Setelah berabad - abad tahun lamanya film ini published, saya baru nonton film ini kemarin, dan langsung kebawa mimpi malemnya (Lol), 

Ceritanya bukan romantic story yang point akhirnya happy ending atau sad ending.  Malah endingnya bikin kita mikir 'hah ? kok gini? why ?. Dari plot ke plotnya kita dituntun  buat memahami apa yang sebenernya dipikirkan masing - masing tokoh yang semuanya punya karakter yang uniq, deep & smart. 

Dimulai dari tokoh Dann, obituaries writter yang bertemu secara tidak sengaja dengan Alice, stripper  Dancer asal Amerika yang pindah ke London tanpa tujuan, pekerjaan dan tempat tinggal. 
Lalu pasangan Larry (Dermatologist) - Anna (pro Photographer) yang secara tidak sengaja dicupidkan oleh Dann. 
Keempatnya kemudian terlibat cinta segi empat yang complicated, dan bikin bertanya - tanya lagi hah? kok bisa?

cerita lengkapnya nonton sendiri ya... :p
Intinya dari nonton itu saya yang pemahaman cinta nya masih cetek jadi mikir - mikir lagi how complicated they are, love, feeling, commitment, siapa ketemu siapa dan 'moment' yang menjadikan mereka tertarik satu sama lain. 





Dan: I fell in love with her, Alice.
Alice: Oh, as if you had no choice? There's a moment, there's always a moment - 'I can do this, I can give in to this, or I can resist it.' And I don't know when your moment was, but I bet you there was one.






Dan: I saw this face, this vision; the moment you stepped into the road. It was the moment of my life.
Alice: This is the moment of your life.
Dan: You were perfect.
Alice: I still am.

Dan why .....? ketika masing - masing sudah punya pasangan yang diakui perfect, Dan-Alice, Larry-Anna, tapi pada akhirnya tetap terdistraksi dengan pilihan lainnya. Dan pada akhirnya yang jadi kesimpulannya adalah "ya gitulah ya,, namanya juga cinta". 

Cinta di film ini menggambarkan cinta yang menggiring tokoh - tokohnya terjebak dalam kelabilannya, ketika mereka sedang tidak bersama dengan orang yang mereka cinta, mereka mencintai orang yang sedang bersamanya. Setelah itu mereka menjadi terkesan tidak tahu dengan apa  dan siapa yang sebenarnya mereka inginkan., tidak memahami diri dan hati mereka sendiri. 

Kalau dilihat dari keseluruhan ceritanya bisa kita baca bahwa sebenarnya masing - masing punya perasaan yang tulus pada pasangannya tapi terjebak dalam pilihan "their own pleasure, or the suffering of others"
.
.
.
Film ini menyisakan banyak tanya dikepala saya, why & kok bisa ?, so deep, so fancy, but too hard to explain :p








Tidak ada komentar:

Posting Komentar