Follow Us @soratemplates

11/01/24

Spiritual Journey (Super Self-Reward)



Assalamualaikum wrwb


Awal tahun 2024, merupakan moment yang akan saya ingat hingga nanti. Mengapa ? karena disaat inilah pada akhirnya saya berhasil mewujudkan salah satu mimpi saya yang lainnya, yaitu Umroh!. 


~ Dream

yap, mungkin hanya sedikit orang yang tahu bahwa keinginan terbesar saya dari dulu adalah pergi Umroh. Bahkan hal itulah yang sebenarnya membuat saya dahulu membulatkan tekad untuk merantau ke Jakarta, tidak lain dan tidak bukan adalah mengumrohkan Ibu saya. Pergi ke Baitullah yang sangat diidam-idamkan oleh Ibu saya.

Mewujudkan keinginan Ibu saya pada waktu itu seperti menjadi goal/target, cita-cita, mimpi saya yang berarti akan saya usahakan. Selangkah demi selangkah, resiko demi resiko, pertimbangan - demi pertimbangan,, sampailah saya di Kota ini dengan harapan Saya akan bisa umroh dengan Ibu saya.

Well, tapi memang manusia hanya bisa berencana dan takdir Allah yang menentukan, saya baru bisa 

Umroh 2 tahun selepas Ibu saya meninggal, bukan Umroh bersama Ibu saya, melainkan meng'umrohkan Ibu saya. 


~ Perjuangan

Bungkus demi bungkus, ketika saya masih membungkus paket dengan tangan saya sendiri (belum punya karyawan), ketika sudah larut malam dan badan mulai lelah dalam tiap bungkusnya saya selalu menyemangati diri sendiri dalam hati "semangat Citra, bismillah umroh" (Silly things, but its true:D). 


 Pun demikian, ketika saya membadalkan umroh untuk Ibu saya. Mungkin saya seperti diingatkan kembali pada masa- masa perjuangan saya sebelumnya,  sehingga kondisi yang saya alami pada waktu melaksanakan Umroh Badal 3x lebih berat dari umroh pertama untuk diri saya sendiri. 

Selangkah demi selangkah dalam pengap dan desakan manusia - manusia pada saat Tawaf, saya memanjatkan doa sambil meniatkan bahwa ini untuk Ibu saya. Pun ketika Sa'i, dimana kaki rasanya 3 kali lebih berat daripada umroh untuk diri saya sendiri. Dalam lelah yang menguras energi, pada waktu itu pula saya menangis dalam haru karena akhirnya bisa menginjakkan kaki ke tanah suci, yang diidam - idamkan oleh Ibu saya semasa hidupnya. 

Jika umroh untuk saya sendiri, seperti euforia, permohonan doa untuk diri sendiri. 

Umroh kedua (umroh Ba'dal) yang saya lakukan lebih kena di hati. 

Disitu pulalah timbul rasa bahwa saya juga ingin punya keturunan yang dimana nantinya akan mendoakan, memperjuangan cita - cita orang tuanya seperti apa yang saya lakukan. 





~ Amazed & Relieved

Tanah suci dengan segala cerita ajaibnya memang bukan sebuah cerita semata. Banyak hal - hal diluar akal pikir manusia yang terjadi begitu saja di depan mata. Tapi terlepas dari itu semua yang masih membuat saya takjub dan gemetar pertama kali adalah ketika saya berkunjung ke makam Rasulullah (Raudhah). 

Sholat dan berdoa di samping makam Rasulullah, membuat saya sadar bahwa betapa kecilnya saya dan betapa Maha Besarnya Allah yang mewujudukan mimpi untuk saya yang lemah dan tidak berdaya ini. 

Siapa saya sampai bisa datang ke tempat suci tersebut, segala rasa yang berkecamuk campur aduk membuat saya sholat dalam gemetar dan air mata yang tidak bisa saya bendung. 


Akhir kata, kata orang Umroh merupakan tempat mencari kedamaian hati, the real healing. 

Bagi saya, umroh saya kali ini adalah sebagai pemenuhan hutang kepada Alm Ibu saya, dan juga tentunya tempat dimana saya memanjatkan doa - doa untuk kehidupan saya selanjutnya.

 Dimana semoga saya dapat dimudahkan dalam mencari rezeki, dilancarkan pekerjaan dan bisnis-bisnis selanjutnya, dan semoga Allah senantiasa menjauhkan saya dari segala rasa yang tidak halal atau diharamkan untuk diri saya. Semoga digenapkan dan diyakinkan pada orang yang memang sudah menjadi pilihanNya. Amin







Tidak ada komentar:

Posting Komentar