Follow Us @soratemplates

16/08/17

Bekerja Part Time di Jepang (Arubaito)

Salah satu pengalaman yang tak akan pernah terlupakan saat menjalani program pertukaran pelajar di Jepang adalah Arubaito , bekerja paruh waktu selepas jam kuliah. 

Buat teman - teman yang lagi dalam rangka pertukaran pelajar, atau lanjut sekolah ke Jepang jangan segan untuk bekerja paruh waktu atau arubaito  di sana. Selain gaji yang kalau dikurskan ke rupiah selisihnya lumayan banyak, arubaito bisa jadi salah satu sarana untuk tambah ilmu, pengalaman, dan relasi selama tinggal di Jepang.

Yang paling susah adalah mengumpulkan niat & keberanian di awal untuk ikut interview kerja. Apalagi kalau masih dalam proses adaptasi (yang ngomong aja masih takut -takut), masih shock culture & bingung ngatur waktu disana.  

tapi dimana ada niat pasti ada jalan, dimana ada usaha pasti ada hasil. kalau nyoba aja nggak mau gimana mau dapet hasil ? 

Jadi waktu itu setelah dapat informasi lowongan arubaito dari salah satu anggota senior PPI, saya galau 1 bulanan untuk nyoba interview atau tidak di sebuah restaurant Indonesia di Jepang. Dan akhirnya saya memberanikan diri untuk datang ke restaurant yang membuka lowongan itu, restauran  "Lombok", di daerah Ashiyagawa,Kobe. Beruntungnya pemiliknya bisa berbahasa Indonesia (meski agak susah2 dimengerti). 

Awal bekerja disana saya mengamalami banyak kesulitan, mulai dari menu yang nulisnya aja saya masih kagok, komunikasi dengan customer yang masih bodho, bahasa kuliner yang masih asing, dan tuntutan SOP Jepang yang serba perfeksionis. Tentunya saya dapat banyak teguran dari owner yang merangkap jadi koki restaurant (sepasang suami istri). Beberapa kali salah nulis pesanan, di kritik pelanggan dan jadi bahan pembicaraan, tapi yaaaa bodho amat, jangan menyerah dan terus belajar gimana caranya kerja sesuai SOP. And then..,just like Haruki Murakami  said : 

"Soon, when all is well, you're going to look back on this period of your life and be so glad that you never gave up."


Yap! saya beruntung karena saya nggak mundur di awa. Karena pada akhirnya ketika keadaan sudah mulai membaik, saya yang biasanya hidupnya banyak masalah gara - gara ulah sendiri, jadi  banyak mendapat bantuan dari mereka seperti saat teikiken (kartu commuter seharga 12rb yen untuk 3 bulan PP kuliah. omo!) saya hilang, advise - advise selama tinggal di Jepang, dan supply cemilan tiap pualang baito :D, dan masih banyak lagi. Saya jadi merasa menemukan orang tua angkat selama tinggal  di Jepang. Oh, dan saya juga sering diajak jalan - jalan bareng mereka. <3




Sampai sekarangpun setelah satu tahun pulang dari Jepang, komunikasi antara saya dan juga owner restauran masih cukup baik. Setidaknya kalau lain kali ke Jepang lagi saya masih punya tempat dan dua orang yang sudah seperti orang tua angkat yang harus dikunjungi (tapi kapan ya? wakaranai)

Yang penasaran bedanya kerja part time di Indonesia dan di Jepang bisa klik disini

Yang mau tahu contoh dialog saat interview/wawancara Arubaita (Part Time) di Jepang, bisa lihat disini ya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar