Follow Us @soratemplates

21/08/17

"Setsubun" Upacara Pengusiran Roh di Jepang





Setsubun adalah hari upacara pengusiran roh yang diadakan di kuil - kuil di Jepang. Sebenarnya setsubun merujuk pada 4 hari pada pergantian dari satu musim ke musim lainnya, namun belakangan ini setsubun hanya dirayakan saat risshun (hari pertama memasuki musim semi menurut penanggalan lunar kalender). Biasanya dirayakan pada bulan Februari tanggal 3 atau 4, tergantung tahunnya.

Apa yang dilakukan saat setsubun?

Pada saat hari setsubun, biasanya diadakan upacara - upacara di kuil.  Upacara ini dilakukan secara simbolik dengan mengadakan opera/drama dimana selalu ada tokoh - tokoh yang berperan sebagai  Oni (Setan) yang kemudian dibasmi oleh tokoh protagonis dengan cara melempar kacang kedelai sebagai bentuk pengusiran/penyucian.



 s__35086341


Biasanya sebelum upaca dimulai, masyarakat sudah berbondong - bondong datang ke kuil dimana upacara setsubun dilangsungkan. Di bagian depan kuil, tersedia altar yang dijadikan panggung untuk diadakan semacam pentas drama.Ketika gong dbunyikan tanda upacara dimulai, keluarlah lakon - lakon yang berperan sebagai setan dan pengusir arwah.

Tari - tarian beserta backsound yang menegangkan mengiringi proses huru - hara yang diperankan oleh tokoh setan yang sedang mengacaukan desa. Kemudian di akhir cerita muncullah tokoh pahlawan yang melempari para setan dengan biji - bijian. Setan -setan tersebut yang pada awalnya murka seolah mendapatkan kesadarannya kembali dan berubah menjadi penduduk desa biasa.

Di akhir acara, lakon pahlawan dibantu oleh lainnya  menaburkan biji - bijian secara ke semua arah pengunjung, dan pengunjung yang berkumpul di kuil secara berebutan berusaha menangkap biji - bijian yang ditaburkan tersebut. Menurut mereka, semakin banyak biji yang mereka kumpulkan semakin banyak pula peruntungan mereka di tahun tersebut.


s__35086340

Tradisi Makan Sushi saat hari Setsubun 

Setelah upacara selesai, masyarakat berkumpul secara berkelompok di rumah salah satu warga untuk bersama - sama memakan Sushi. Ehomaki (Sushi yang belum dipotong) dimakan tanpa berhenti dan tanpa bicara sambil menghadap ke arah mata angin tempat dewa bersemanyam keberuntungan di tahun tersebut.

memakan ehomaki

Terlepas dari percaya tidak percaya, syirik ataupun bukan, kalau kami sebagai sekumpulan mahasiswa pertukaran pelajar, mengikuti acara seperti ini semata - mata hanya untuk pemuasan ketertarikan kami akan budaya Jepang, jadi...., don't be so quick to judge :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar