Follow Us @soratemplates

21/08/22

Review : Purple Heart (2022)

 

review Purple Heart

Purple Heart ~ Meski banyak yang bilang filmnya dangkal, cetek, dan kurang ngena ceritanya. Tapi filmnya mayanlaah berhasil mengisi hati jadi lebih manis #apasih :p

Yap, saya wanti - wanti dulu di awal review kalau mau nonton film ini jangan berekspektasi kalau kisah dan alurnya akan sedalem 100 Days of Summer, se-emosional Me Before You, atau se-realistis Closer. 


Tapi, meskipun yang muncul wajah - wajah baru di film ini, tapi aktingnya nggak main - main kok, chemistrinya dua aktornya Sofia Carson & Nicholas Galitzine cukup mengena cuma kayaknya kurang serius untuk penggarapan filmnya. Film ini tayang di Netflix 29 Juli 2022, dan kemudian menjadi trending di minggu - minggu berikutnya, yang membuat saya penasaran sama ceritanya.


Judul 

Purple Heart~ Saya kira itu punya makna kiasan dari bentuk cinta yang purple seperti red, blue atau white heart 😜, tapi arti dari puple heart itu sendiri adalah sebuah penghargaan militer Amerika Serikat yang dianugerahi atas nama Presiden kepada orang - orang yang  luka atau tewas saat bertugas. Dan artinya ini disebutkan terlebih dulu di awal - awal cerita, dimana kayak udah dapet clue duluan, wah ini nanti pasti man leadnya kenapa - napa pas perang. 


Tokoh 

Cassie Salazar, seorang bartender di sebuah club, yang juga sekaligus menjadi vokalis di band yang dia bentuk bernama The Loyal.  Dia lahir dari seoarang Ibu yang merupakan imigran ilegal, dan ayahnya yang pergi meninggalkan keluarganya semenjak dia kecil. Dan karena background itulah dia mejadi perempuan yang keras kepala, skeptis, feminis, dan punya trust issue kepada laki - laki terutama marinir. Sialnya dia mengidap diabetes dimana  membuat dirinya ketergantungan dengan insulin, sementara dia tidak mampu untuk mengcover biaya kesehatannya tanpa asuransi. Disisi lain dia mendapati bahwa apabila menjadi seorang istri marinir maka dia akan mendapat asuransi yang dapat mencover kebutuhan insulin dengan jumlah yang ia butuhkan. Hal inilah yang membuat dia bertemu dengan Luke.

Diperankan oleh Nicholas Galitzine, seorang marinir yang sebentar lagi akan ditugaskan ke Irak dimana ia mempunyai masa lalu yang kelam seputar narkoba dan memiliki sejumlah hutang yang harus di bayar. 


Cassie dan Luke ini memiliki prinsip yang bertolak belakang, terutama terkait pandangan mereka terhadap perang, rasisme dan kemanusiaan. Film ini sepertinya mau diarahkan untuk menyinggung isu perang dan perdamaian Timur Tengah - As, tapi seakan takut untuk melampaui batas, jadi kesannya "nanggung" di point ini. 


Alur 

Balik lagi ke Cassie dan Luke, 

Karena mereka saling "membutuhkan" satu sama lain dan punya kepentingan satu sama lain, akhirnya disepakatilah "pernikahan kontrak" demi mendapat asuransi sebagai istri marinir bagi Casssie, disisi lain Luke mendapat tunjangan istri yang dapat dipakainya untuk melunasi hutang, win win solution. Disinilah cerita dimulai, mereka harus pura - pura menjadi pasangan suami istri yang tengah kasmaran karena bila pernihkahan mereka dicurigai dapat membuat keduanya mendapat tuntunan dan dianggap menipu negara. Bahkan meskipun Luke sudah dikirim ke Irak mereka berdua harus tetap sering berkirim mail, video call layaknya orang pacaran, hihi.Disinilah lucunya karena dari awal mereka berdua benar - benar tidak ada kecocokan satu sama lain, selalu beradu argumen dan berbeda dari A -Z. 


Sandiwara mereka berjalan lancar, Luke dapat mencicil hutangnya dan Cassie mendapat fasilitas kesehatan yang layak. Disisi lain, secara tidak sadar Cassie yang seorang musisi ini mendapat inspirasi lagu - lagunya dari hubungannya dengan Luke dan siapa sangka lagunya menjadi viral dan mendapat cukup banyak undangan untuk manggung. 

Sampai pada suatu hari Luke mengalami cedera dan harus dipulangkan. Kakinya melepuh terkena ranjau dan harus berada di kursi roda untuk beberapa waktu. Disini mereka harus kembali lebih berpura -pura menjadi keluarga harmonis didepan keluarga Luke. 

Well begitulah kira -kira, sudah bisa ditebakkan endingnya seperti apa,,, 


Ending 

Kalau kata orang Jawa Witing Trisno Jalaran saka kulina, 

Dari terpaksa harus hidup berdua, akhirnya mereka mengenal titik lemah satu sama lain, menguatkan dan saling menjaga satu sama lain. 

Di endingnya akhirnya mereka ketahuan, Luke mengakui perbuatannya adalah semata - mata kesalahannya agar tuntutan terhadap Cassie dibatalkan. Luke diberhentikan dengan tidak hormat sebagai marinir dan dijatuhi hukuman selama 6 bulan. 

Cassie, yang awalnya tidak mengakui bahwa ia sudah jatuh cinta pada Luke, akhirnya menyadari bahwa apa yang dia rasakan itu nyata, lalu setelah konser ia bergegas menemui Luke sesaat sebelum masa tahanannya dimulai dan berkata bahwa ia akan menunggu-nya.


Well, demikian lah,,

iya begitu aja ceritanya, :)) ,, Shallow, Superficial, but sweet enough

Mungkin bisa jadi insigh baru, kalau nikah nggak perlu cinta dulu,, 

yang penting jalanin dulu aja, cintanya belakangan,,, LOL :)  #Becanda~~~











Tidak ada komentar:

Posting Komentar