Follow Us @soratemplates

04/10/22

Mengulas Seni Merayu Tuhan

 


Seni Merayu Tuhan karya Habib Husein Ja'far Al-Hadar, 

Buku ini saya beli setelah menonton podcast-nya Daniel Mananta yang pada saat itu bintang tamunya adalah Habib Husei Ja'far Al-Hadar. 

Dalam podcast dengan durasi kurang lebih satu jam itu, saya terkesima dengan cara habib menjelaskan tentang seni dalam memahami Islam itu sendiri. Bahwa Islam itu adalah agama yang penuh dengan cinta, dimana segala ibadah itu dilakukan tidak hanya sekedar ritual, tapi juga perlu keterlibatan hati dimana seagala amal ibadah kembali lagi dilihat dari ketulusan atau keihlasan hati kamu dalam menjalankan perintahnya. 


Saya jadi ingat kata teman saya, yang bilang kalau saya ini sebenarnya liar tapi punya pagar yang kuat. Kalau saya pikir kembali, sebenarnya pagar saya adalah cinta saya terhadap Islam itu sendiri, yang pada akhirnya meskipun sebenarnya saya bebas melakukan keliaran apapun, tapi tidak akan pernah bisa melampaui batasan saya, karena yaa balik lagi hatinya udah jatuh ke Islam. 


Namun demikian, dalam buku ini dijelaskan pula bahwa, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk dalam praktek keagamaan itu sendiri. 

Misalnya nih, fenomena dalam masyarakat dimna kalau ada orang yang tobat disambut dengan euforia, kalau ada yang maksiat dihujat histeria, Ada yang mulai pakai kerudung, dipuja sampai setinggi langit. Lepas kerudung, dicaci habis -habisan. 


Dalam agama Islam Nabi Muhammad Saw, khalifah, sampai ulama mengajarkan kepada kita agar suka dan benci secukupnya, tanpa berlebihan. 

Kenapa ?  Karena yang berlebihan pasti buruk. Hal ini dijelaskan dalam QS Al- Maidah(5:87)"....sesungguhnya Allah tidak menyukai orang - orang yang melampaui batas" dan juga dalam QS Al-A'raf (7:31) "... Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan


Masih ingat kisah pelacur yang pada akhirnya masuk surga karena memberi minum anjing yang kehausan ?. Seperti itulah kiranya kita tidak bisa menilai orang baik buruknya hanya dari sekedar status atau hal - hal yang bisa dilihat mata. 

Karena letak nilai manusia itu sendiri, adanya di dalam hatinya, yang tidak bisa dilihat melalui mata manusia itu. Ibarat kata, Tuhan aja nggak memurtadkan orang sembarangan, siapa kamu berhak menjudge manusia dan merendahkan mereka, merasa kalau kamu lebih baik daripada orang lain. 

Allah juga mempertegas dalam Al-Quran bahwa berlebihan dalam beragama adalah ciri orang kafir. QS An-Nisa (4:171) "Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar


Buku ini, meskipun hanya setebal 225 halaman saja, dan meskipun judulnya adalah "Seni Merayu Tuhan", isinya sangatlah luas. tidak hanya terbatas atau terfokus pada tema merayu Tuhan itu sendiri. 

Merayu Tuhan itu sendiri hanya dijelaskan dalam 2- 3 bab saja, beberapa yang saya suka adalah : 

Merayu Tuhan dengan senyum, karena senyum itu ibarat mensedekahkan kebahagiaan pada orang lain, dan tidak ada yang lebih Allah sukai melainkan seseorang yang memberikan kebahagiaan untuk manusia lainnya. 


Jika kamu ingin agar Allah berbicara padamu bacalah Al-Quran, Jika kamu ingin berbicara pada Allah maka berdoalah dalamm sujudmu. Karena jarak terdekat manusia dengan Tuhannya adalah ketika ia bersujud. 

 

Selain itu dijelaskan juga  9 cara merayu Tuhan yang dikutip dari Al-Quran :

1) QS Al - Baqarah (2:195) : bahwa Allah mencintai orang -orang yang berbuat baik. Maka kalau Allah ingin Allah mencintai kita, jadikan diri ini sumber kebaikan. 

2) QS Ali- Imran (3:31) : bahwa Allah mencintai orang yang mengikuti jalannya Nabi Muhammad Saw. 

3) QS Ali - Imran ( 3:76) : bahwa Allah mencintai orang -orang yang bertaqwa. Orang yang bertaqwa itu yang bisa menjaga apa yang ada di antara dua janggutnya (yaitu lisan) dan dua pahanya (yakni kemaluannya) 

4) QS Ali Imran (3:146) : bahwa Allan mencintai orang - orang yang sabar.

5) QS Ali Imran (3:159) : bahwa Allah mencintai orang - orang yang bertawakal.

6) QS Al-Ma'idah (5:42) : bahwa Allah mencintai orang - orang yang bersikap adil. 

7) QS Al-Shaff (61:4) : bahwa Allah mencintai orang - orang yang bersatu. Maksudnya disini adalah menjadi pemersatu bukan malah mencerai beraikan pihak satu dengan lainnya. 

8) QS At-Taubah (9:108) : bahwa Allah mencintai orang - orang yang bersih. 

9) satu lagi yang terpenting adalah, QS Al-Baqarah (2:222) bahwa Allah mencintai orang - orang yang bertaubat. 


Yak, jadi kurang lebih seperti itu,, sebenarnya masih banyak isi atau pemahaman dari buku ini yang menarik untuk diulas. Mungkin bisa saya jadikan bahan referensi tulisan dilain kesempatan. 

Intinya, saya suka buku ini karena kita dalam beragama tidak hanya harus menjaga Hablu MinnaALLAH, tapi juga HabluMinnaNas.

Meskipun demikian, dalam buku ini juga mengajak manusia - manusia untuk berpikir secara rasional dalam beragama. 


Karena Islam itu, atau ibadah itu tidak melulu perkara surga dan neraka, melainkan juga dapat dilogikakan untuk kepentingan kamu dalam menjalani hidup, dan kalau udah ketemu "klik"nya, semakin dipikir semakin ..ibarat hati itu kayak lumer . 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar