KitKat "Kitto Katsu"!
~My Own Note~ Welcome to my page, Enjoy your time and thank you for coming
Juni Menjelang Juli, 2022
It has been two years semenjak saya pindah ke Jakarta, and it is just a few weeks to come counting my last '20s. but it's okay, Am totally okay.
Setelah dipikir - pikir lagi, kalau boleh diambil kesimpulan setiap satu dekade saya mengalami fase hidup yang berbeda.
Fase pertama adalah masa kanak - kanak, dimana semuanya serba sempurna dan lengkap. Bermain petak umpet, barbie, rumah -rumahan. Saya si anak bungsu manja yang dengan gampangnya dibuat menangis saat diusili kakak - kakakya. Membuntuti ayah saya yang sedang lari sore di sepanjang jalan yang dikelilingi petak - petak sawah dengan sepeda adalah memori favorit saya. It was perfect.
Fase ke-dua dimulai ketika saya berusia sebelas tahun, diamana ayah saya tiada dan semuanya menjadi sepi, diam, tak bersuara.
Fase ketiga dimulai ketika saya mulai merantau di usia dua puluh tahun. Love, live, laugh, passion, knowing people, and work semuanya berawal dari situ. Saya mulai membuka diri dengan orang luar, dalam artian bertukar pikiran, mendengarkan,dan mengamati dari berbagai macam sudut pandang. Dan seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, sepanjang dua puluhan tahun rasanya seperti naik roller coster yang naik turunnya selalu bikin berwarna. Mau diakui atau tidak diakui, dari kesulitan - kerluitan selama sepanjang tahun - tahun itulah karakter saya terbentuk menjadi sedemikian ini. Kalau tidak mengalami hal - hal semacam itu saya akan tetap menjadi si keras kepala yang angkuh, tidak peka, dingin, dan naif. Kalau tidak mengalami hal - hal semacam itu saya tidak akan menemukan Tuhan saya siapa. it was hard, yet valuable years actually.
HALO~
Kali ini saya mau coba review serum skincare dari LANCOME: Absolue Precious Cells.
Biasanya kalau beli skincare terutama serum pasti agak deg-degan karena kulit wajah saya termasuk jenis kulit yang sensitif, dimana kalau ada kandungan bahan yang tidak cocok pasti besoknya akan langsung timbul beruntusan atau jerawat.
Tapi karena ini produknya Lancome yaa, yang notabene reviewnya pada bagus dan cukup pricy, jadi pasti kandungannya aman dan bagus dong (modal yakin aja dah :p)
Untuk kandungan utamanya dari serum ini adalah asam glikolat dan ekstrak mawar dalam botol kaca elegan dan lucu. Dari tampilan luarnya bisa dilihat ada dua macam cairan di dalamnya yaitu berisikan 70% cairan merah muda (asam glikolat) dan 30% oil berwarna emas yang merupakan rose essential oil, dua kandungan ini diklaim dapat mengelupaskan lapisan kulit waja tanpa membuat kering dan dapat membuat tampilan wajah lebih bercahaya.
Tidak seperti serum lainnya yang biasanya dituang atau ada pumpnya, karena ini teksturnya benar - benar cair mungkin supaya lebih efisien dan tidak gampang tumpah untuk pengaplikasiannya dibentuk dalam bentuk model spray. seperti bisa dilihat pada gambar di bawah ini, setelah tutup botolnya dibuka, ada lubang kecil untuk spray cairannya.
Aromanya, begitu dibuka dan spray sedikit saja sudah tercium aroma mawar yang fresh dan ada sedikit sweet-nya. Untuk pengaplikasiannya biasanya saya pakai di malam hari setelah toner, di spray di tiga titik dahi, pipi kanan dan kiri, kemudian ratakan, setelah itu saya campur dengan cream malam milik FSS.
Dan Hasilnya ?
percaya tidak percaya besoknya pas bangung bener kelihatan dong bedanya kalau pas lagi pakai serum dan nggak pakai serum. Kalau pakai serum di malam harinya, besoknya pas bangun wajah jadi terlihat lebih halus, lembab (yang tidak berminyak) dan tidak kusam.
Dan meski dimix dengan cream malam lainnya, saya tidak merasakan adanya iritasi, gatal, atau kemerahan pada kulit.
Well untuk serum yang ini bener- bener WAJIB repurchase lagi lah!
Kalau saya belinya di sini !! https://shope.ee/1Al13eZJnF?share_channel_code=1
Hi,
Waktu jalan - jalan ke Gramedia, saya sebenernya nggak sengaja nemu buku ini. Awalnya mau cari buku rekomendasi netizen Quora yang judulnya "Man's Search for Meaning"nya Viktor E. Frankl yang katanya cocok buat yang lagi cari tujuan hidup. Tapi nggak ketemu dan adanya malah buku yang jadi Number #1 Best seller nya Korea Selatan yang judulnya "I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki" karya Baek So Hee. Karena saya tertarik dan penasaran dengan isinya jadinya saya shipped deh.
"I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki"
Buku ini berisi tentang catatan atau rekaman perjuangan penulis dalam menghadapi distimia, bentuk kronis (jangaka panjang dari depresi) dimana seseorang dapat kehilangan ketertarikan yang normal pada aktivitas sehari - hari, merasa tidak ada harapan, produktivitas berkurang, harga diri yang rendah dan perasaan tidak layak. (mmm, well..., setelah baca ini, saya jadi tertarik kembali buat cek ke psikiater/terapis juga. Lol).
Ada yang tahu kenapa buku ini bisa jadi best seller di Korea ? Karena tidak lain dan tidak bukan adalah banyak orang yang merasakan hal yang sama setelah membaca esai berbentuk dialog antara si A (penulis) dengan si P yaitu psikiaternya. Kalau boleh komentar, sebenarnya mental health itu bagian yang dekat dengan manusia yang patut dan perlu diperhatikan, deshou?
Well, balik lagi ke buku ini, mungkin bila kita baca - baca mengenai istilah psikologi di google atau buku - buku teori lainnya, kita bisa dengan mudah mendapat deskripsi atau penjelasan terkait psikologis manusia. Tapi kita tidak pernah benar - benar tahu apa yang dirasakan seorang penderita gangguan mental, bukan ?. Misalnya saja di buku ini diceritakan penulis sebagai penderita distimia, kita bisa saja mengetahui gejala dan definisinya seperti apa, namun tidak pernah dapat memposisikan diri sebagai mereka.
Dengan membaca buku ini kita dapat memahami apa yang dirasakan oleh seorang penderita distimia. Mungkin akan tampak biasa saja dari luarnya, tapi ada hal - hal kecil dan detail dimana bagi orang lain itu biasa saja, malah menjadi sesuatu yang sangat dipikirkan oleh si penderita. Bahkan dapat cenderung membuat si penderita mengalami depresi, dan kehilangan semangat hidupnya.
Untuk buku bergenre self-improvement, saya rasa buku ini cukup ringan untuk dibaca di waktu senggang. tidak terlalu banyak teori, namun lebih ke penguntaian masalah psikis yang dirasa penderita dan saran dari terapisnya. Meskipun esai terjemahan, bahasa yang dipakai juga cukup akrab dan familiar dengan kehidupan sehari - hari kita.
Terlepas dari bagus tidak nya keseluruhan buku ini, ada beberapa pemahaman dan kutipan yang saya suka dari buku ini, yang bisa juga kita jadikan reminder untuk diri kita sendiri, seperti :
" Tujuan anda bisa saja bukanlah suatu kota yang anda kunjungi. Bisa saja hasrat yang anda penuhi itu bukan tujuan anda yang sebenarnya. Itu mungkin hanyalah pengaruh dari standar yang selama ini ada dalam kehidupan bermasyarakat. Hal yang paling penting adalah perasaan senang dan gembira dalam diri anda, tidak peduli apa yang pikirkan atau katakan.""Tidak ada yang salah dalam mencari suatu pembenaran itu adalah bagian dari melindungi ego dan bentuk dari menghargai dan mencintai diri sendiri"
Sebagian besar dari isi buku ini adalah mengarahkan pembaca untuk mencintai dan menghargai diri sendiri. Dengan mencintai diri sendiri, barulah kita bisa belajar mencintai orang lain dengan cara yang benar. Dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial anda, pertemanan, hubungan dengan keluarga dan juga dengan kekasih anda.
Buku ini akan sangat cocok bagi anda yang penasaran bagaimana sih ngobrol dan bertemu dengan psikiater. Karena,,, yaaa paham sendirilah, butuh kemauan keberanian dan tekad yang bulat untuk datang ke psikolog, deshoune ?. Saya pernah datang sekali (Lol) tapi karena tanpa persiapan dan analisis yang kurang, dan hanya efek impulsif saya saja, jadi hasilnya kurang maksimal. Well,,, kapan - kapan boleh lagi lah ya,, kalau ada info psikolog yang enak di ajak ngobrol boleh spill kasih tahu :)
Well,
Salam
Suasana Pantai Pulau Peucang |
Itinerary Perjalanan |
Persiapan Canoing |
Persiapan Canoing |
Hello guys!
Sobat - sobat sekalian yang hobinya nonton drama Korea pasti sudah familiar dong dengan menu masakan yang satu ini.
Jajangmyeon, adalah makanan khas Korea berupa mie basah yang dilumuri dengan kuah kental berwarna hitam nan menggoda.
Penasaran nggak sih gimana cara bikinnya ?. Kalau mau nyobain sih bisa langsung pesan di restoran - restoran Korean Food yang sekarang sudah menjamur dimana - dimana. Tapi kalau bikin sendiri tuh rasanya lebih menantang dan lebih bisa dicocokkan dengan lidah sendiri dong, As your taste ~umami!
Resep Jajangmyeon |
1) Mie Basah - Saya pakai mie telur yang biasa dijual di Indomaret :D
2) Daging ayam potong dadu (rebus dulu)
3) Pasta Kedalai hitam (Chunjang) - Belinya di shopee banyak tinggal pilih.
4) Bawang Bombay 1/2 buah - potong dadu
5) Zucchini - a.k.a saya pakai Timun karena nyari Zuccini susah :)
6) Daun bawang - potong kecil kayak biasanya.
7) Maizena - encerkan dengan air secukupnya
8) Gula & garam - Secukupnya
9) Lada secukupnya
Jika semua bahan diatas suda siap sedia, langsung saja bisa dieksekusi, dimasak sedemikian rupa dengan langkah - langkah sebagai berikut :
Kalau saya kebetulan waktu itu sembari melengkapi menu buatan teman saya yaitu lumpia Semarang dan juga es Nanas. Perpaduan yang sedikit ambigu, tapi rasanya enak semua dong :p
Sekian~ dan
Salam
Know Your Own Mind; Mengenali Kekuatan Pikiran |